Pejabat Tak Dapat THR, Belanja Pegawai Turun 3,3% pada Semester I 2020

Agatha Olivia Victoria
9 Juli 2020, 20:54
belanja pegawai, THR pejabat negara, THR PNS, belanja negara, sri mulyani, kementerian keuangan
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut realisasi belanja pegawai pada paruh pertama tahun ini terdiri dari gaji dan tunjangan Rp 77,5 triliun, serta tunjangan, honorarium, vakasi, dan lainnya Rp 36,6 triliun.

Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja pegawai sebesar Rp 114,1 triliun pada semester I 2020, turun 3,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar  Rp 117,9 triliun.

"Belanja pegawai turun karena kebijakan THR yang kami tidak berikan kepada pejabat negara serta eselon I dan II," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR, Kamis (9/7).

Realisasi belanja pegawai pada paruh pertama tahun ini terdiri dari gaji dan tunjangan Rp 77,5 triliun, serta tunjangan, honorarium, vakasi, dan lainnya Rp 36,6 triliun. Dengan demikian, khusus belanja gaji dan tunjangan pada semester I 2020 naik 2,1% dari Rp 75,9 triliun pada semester I 2019. Sementara belanja tunjangan, honorarium, vakasi, dan lainnya turun 13% dari Rp 42 triliun.

(Baca: Belanja Pemerintah akan Melonjak Menjadi Rp 1.306 T di Semester II)

Akibat perubahan kebijakan pemberian THR, Sri Mulyani menyebut penyerapan anggaran pada kementerian/lembaga dengan pagu terbesar juga menurun apabila dibandingkan dengan semester I 2019.

Realisasi belanja pegawai Polri turun dari Rp 25,1 triliun menjadi Rp 24,3 triliun. Belanja pegawai pada Kementerian Pertahanan turun dari Rp 23,9 triliun menjadi Rp 23 triliun.

Selanjutnya, Kementerian Keuangan turun dari Rp 13,3 triliun menjadi Rp 11,7 triliun, Mahkamah Agung dari Rp 3,3 triliun menjadi Rp 3 triliun, dan k/l lainnya dari Rp 36,5 triliun menjadi Rp 35,9 triliun. Namun, belanja pegawai Kementerian Agama terlihat mengalami peningkatan dari Rp 15,7 triliun menjadi Rp 16,2 triliun.

Selain belanja pegawai, realisasi belanja barang juga tercatat turun 16,8% dari Rp 119,3 triliun menjadi Rp 99,2 triliun. "Ini karena adanya efesiensi belanja perjalanan dinas," ujarnya.

(Baca: Pendapatan Negara Turun 9,8%, Defisit APBN Semester I Capai Rp 257,8 T)

Sementara itu, realisasi belanja modal naik 8,7% dari Rp 34,7 triliun menjadi Rp 37,7 triliun. Hal tersebut didukung oleh percepatan pelaksanaan kegiatan di awal tahun.

Belanja peralatan dan mesin tumbuh positif utamanya untuk pengadaan almatsus atau alutsista, juga untuk mendukung penanganan Covid-19. Sedangkan belanja jalan, irigasi, dan jaringan menurun dipengaruhi kebijakan pembatasan sosial serta penundaan kegiatan. Untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional, telah dilaksanakan pula program padat karya di beberapa k/l.

Adapun belanja bansos juga tumbuh 41% dari Rp 70,5 triliun menjadi Rp 99,4 triliun. Tujuannya, mendukung kebijakan jaring pengaman sosial dalam rangka penanganan pandemi.

Secara keseluruhan, realisasi belanja negara pada Juni tercatat tumbuh 3,3% dibanding periode yang sama tahun lalu, lebih baik dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang turun. Pada Mei 2020, realisasi belanja negara turun 1,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perincian realisasi belanja negara pada Mei dapat dilihat dalam databoks di bawah ini.

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...