Pasar Kian Was-was Hubungan AS-Tiongkok, Rupiah Anjlok ke 14.785/US$
Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini, Senin (20/7), melemah 0,56 % ke posisi US$ 14.785 per dolar AS. Rupiah menjadi yang terlemah di antara mayoritas mata uang Asia yang justru tengah menguat terhadap dolar AS.
Mengutip Bloomberg, peso Flipina 0,13 %, won Korea Selatan 0,15 %, dolar Hong Kong 0,01 %, serta yen Tiongkok, ringgit Malaysia, dan dolar Taiwan yang masing-masing menguat 0,03 %. Baht Thailand dan yen Jepang masing-masing melemah 0,39 % dan 0,17%, sedangkan dolar Hong Kong stagnan.
Kurs Jakarta Interbank Dolar Spot Rated yang dipublikasikan Bank Indonesia pukul 10.00 WIB bahkan menempatkan rupiah diposisi Rp 14.832 per dolar AS, melemah 52 poin dibanding kemarin.
Ibrahim Assuaibi Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan pelemaan rupiah dipicu oleh data-data eksternal yang kurang bersahabat. Salah satunya kecemasan seputar tensi AS dan Tiongkok dalam kasus Hong Kong maupun Laut China Selatan.
"Rupiah tersungkur akibat data eksternal yang kurang bersahabat. Intervensi BI di pasar valuta asing, obligasi dan surat utang negara pun kurang membuahkan hasil," ujar Ibrahim, Senin (20/7).
Presiden AS Donald Trump mengatakan telah meneken aturan untuk mengenakan sanksi terhadap Tiongkok atas campur-tangannya di Hong Kong. Dia juga mengatakan telah menekan perintah eksekutif untuk mengakhiri status keistimewaan Hong Kong.
Sementara itu, ketegangan di laut China selatan kembali memanas setelah Inggris dilaporkan siap bergabung dengan Amerika Serikat dan Jepang di Indo-Pasifik untuk melawan Tiongkok. Para petinggi militer setuju mengerahkan kapal induk HMS Queen Elizabeth ke perairan tersebut.
Di sisi lain, WHO juga melaporkan jumlah kasus virus corona di seluruh dunia kini telah mencapai 14 juta. Kasus baru Covid-19 juga masih terus meningkat dengan tambahan pasien sebanyak 196 juta pada 14 Juli dibanding hari sebelumnya.
DI Indonesia jumlah kasus virus corona juga masih terus meningkat. Pasien positif Covid-19 bertambah 1.693 orang per 20 Juli 2020 sehingga total kini mencapai 88.214 kasus seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.