IHSG Diprediksi Melanjutkan Kontraksi, Analis Rekomendasi Saham ICBP hingga ASII

Patricia Yashinta Desy Abigail
20 Desember 2024, 07:00
IHSG
ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/wpa.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan gawai di Jakarta, Rabu (6/11/2024). IHSG ditutup melemah hingga 108,06 poin atau 1,44 persen ke posisi 7.383.87 karena pelaku pasar mencermati hasil penghitungan cepat sejumlah lembaga survei terkait pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahan  pada perdagangan Jumat (20/12). Hal ini dipengaruhi pelemahan nilai tukar rupiah, kebijakan suku bunga Bank Sentral AS atau The Fed dan Bank Sentral Cina. 

Phintraco Sekuritas menyebut isu domestik yang menjadi fokus pasar adalah pelemahan nilai tukar rupiah. Rupiah mulai berada di level Rp 16.300 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (19/12) sore.

Secara historis, nilai tukar rupiah Rp 16,200 per dolar AS merupakan level yang kritis atau trigger level. Khususnya bagi Bank Indonesia (BI) untuk segera melakukan operasi pasar atau upaya lain untuk mengembalikan stabilitas nilai tukar rupiah yang lebih agresif.

Dari eksternal, bank sentral Cina dijadwalkan mengumumkan kebijakan moneter terbaru pada Jumat ini waktu setempat. Serupa dengan The Fed, pasar juga berharap ada petunjuk dari bank sentral Cina mengenai arah kebijakan moneter pada 2025.

"Kondisi ini mengindikasikan besarnya tekanan jual dan potensi pelemahan lanjutan. Oleh sebab itu, waspadai level IHSG berikutnya di 6.900," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Jumat (20/12).

Rekomendasi Saham Pilihan

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Indofood CBP Tbk (ICBP), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

MNC Sekuritas menyebutkan posisi IHSG saat ini sedang menjalani skenario hitam. Hal tersebut berarti, IHSG akan rawan terkoreksi pada rentang 6,835-6,922.

Namun demikian tidak menutup adanya peluang penguatan dalam jangka pendek ke rentang 7,015-7,053. Sekuritas memprediksi support IHSG berada di 6.951 sampai 6.843. Sementara resisten berada di 7.118 sampai 7.263.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga saham umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

MNC Sekuritas merekomendasikan speculative buy pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan rentang harga 4.870-4.880. Lalu buy on weakness pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan rentang harga 9.600-9.675.

Rekomendasi selanjutnya buy on weakness untuk saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan rentang 2.150-2.210. Kemudian buy on weakness pada saham PT Medco Energi Tbk (MEDC) dengan rentang 980-1.045.

Buy on weakness adalah strategi investasi di mana investor membeli saham atau aset lain saat harganya turun, dengan perkiraan bahwa nilainya akan naik di masa depan. Sedangkan speculative buy adalah pembelian suatu saham dengan harapan harganya akan meningkat di masa depan.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...