Korporasi Masih Tahan Ekspansi, Penyaluran Kredit Bank Memburuk

Agatha Olivia Victoria
30 Desember 2020, 14:31
bank indonesia, kredit korporasi, penyaluran kredit turun
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.
Warga Jakarta mengunjungi pusat belanja Senayan City Mal di Jakarta, Jumat (25/12/2020).

Di tengah kontraksi kredit, kredit properti pada November 2020 justru mengalami peningkatan dari 3,1% menjadi 3,7%, yang bersumber dari peningkatan kredit konstruksi serta KPR/KPA. Kredit konstruksi tercatat meningkat, dari 3,4% menjadi 3,6% terutama pada konstruksi bangunan di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Sementara itu, pertumbuhan kredit KPR/KPA tercatat meningkat dari 2,4% menjadi 3,6% pada bulan laporan terutama untuk kredit KPR tipe 22 sampai 70 di Jawa Barat dan Jawa Timur. Di sisi lain, kredit real estate melambat dari 4,4% menjadi 4,3% pada November 2020 terutama pada real estate perumahan flat atau apartemen.

Adapun kredit kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah masih mengalami penurunan dari 1,6% menjadi negatif 2%. Penurunan pertumbuhan kredit UMKM terutama terjadi pada skala usaha mikro yakni dari minus 10,1% menjadi 12,4%, serta perlambatan kredit usaha kecil yang tumbuh 3,1%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,1%.

Sementara kredit skala usaha menengah mengalami peningkatan 0,5% dari semula minus 0,7%. Berdasarkan jenis penggunaannya, penurunan kredit UMKM terjadi pada jenis penggunaan modal kerja maupun investasi.

Bank sentral turut mencatat suku bunga kredit dan simpanan pada November 2020 mengalami penurunan seiring tren penurunan suku bunga acuan. Pada November 2020, rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat sebesar 9,75%, turun 5 basis poin dibandingkan 9,8% pada bulan sebelumnya.



Demikian juga rata-rata tertimbang suku bunga Simpanan berjangka yang mengalami penurunan pada seluruh jenis tenornya. Suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, serta 24 bulan menurun, dari masing-masing 4,68%, 4,78%, 5,38%, 5,96%, dan 7,03% pada Oktober 2020 menjadi 4,48%, 4,56%, 5,29%, 5,79%, dan 6,73% pada November 2020.

Ekonom Senior Center Of Reform on Economics Yusuf Rendy Manilet mengatakan permintaan kredit korporasi belum berjalan karena pelaku usaha cenderung menahan diri. Mereka belum yakin dengan proses pemulihan ekonomi.

"Artinya masih menunggu jika ada sentimen positif yang dianggap bisa meningkatkan proses pemulihan ekonomi lebih cepat," kata Yusuf kepada Katadata.co.id, Rabu (30/12).

Adapun peningkatan tipis kredit kepada debitur perorangan didorong oleh peningkatan kredit UMKM, khususnya untuk usaha kecil. Pencatatan dari penyaluran kredit usaha ini memang masih banyak yang tergolong pada usaha atas nama pribadi sehingga ini yang kemudian tercatat dalam statistik sebagai debitur perorangan.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...