ADB: Ekonomi Indonesia Bisa Kembali Tumbuh 5% pada Tahun Depan

Agatha Olivia Victoria
28 April 2021, 15:31
ADB, pertumbuhan ekonomi, ekonomi indonesia
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Ilustrasi. ADB memperkirakan investasi akan meningkat seiring perbaikan prospek investasi.

Sementara itu, menurut ADB, kekhawatiran mengenai utang yang berlebihan dapat diatasi dengan reformasi fiskal untuk memperluas basis pajak, meningkatkan administrasi dan kepatuhan pajak, serta menutup celah-celah perpajakan. Indonesia juga dinilai perlu Mendorong pemulihan yang ramah lingkungan akan melindungi lingkungan dan mendukung pertumbuhan ekonomi, serta membuka lapangan kerja.

Dana Moneter Internasional (IMF) sebelumnya memproyeksi ekonomi Indonesia tumbuh di bawah Malaysia, Filipina, dan Vietnam hingga 2022. Lembaga tersebut meramal pertumbuhan ekonomi ketiga negara tersebut berada di atas 6% pada tahun ini dan tahun depan. Ekonomi Malaysia  akan tumbuh 6,5% pada tahun ini dan 6% pada tahun depan, Vietnam tumbuh 6,5% pada tahun ini dan 7,2% pada tahun depan, sedangkan Filipina tumbuh 6,9% pada tahun ini dan 6,5% pada tahun depan. 

Sementara untuk Indonesia, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dari 4,8% menjadi 4,3% sementara pada tahun depan berada di level 5,8% meski melihat prospek pertumbuhan ekonomi global lebih baik. Lembaga ini juga menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kelompok negara emerging dan berkembang Asia dari 8% menjadi 8,6%

Proyeksi yang lebih baik tersebut, menurut IMF,  mencerminkan pemulihan yang lebih kuat setelah pelonggaran pembatasan di berbagai negara seperti India. "Namun, beban kasus Covid-19 masih tinggi di beberapa negara kawasan seperti Indonesia dan Malaysia pada kuartal I 2021 menutup prospek pertumbuhan," kata IMF dalam laporan World Economic Outlook Managing Divergent Recoveries yang dirilis Selasa (6/4).

Seluruh proyeksi IMF tersebut didasarkan pada kebijakan fiskal dan moneter Indonesia. Pada kebijakan fiskal, asumsi lembaga itu dilandasi oleh moderatnya kebijakan perpajakan, reformasi administrasi, hingga peningkatan belanja sosial dan modal secara bertahap selama jangka menengah sesuai kemampuan fiskal. Sementara asumsi kebijakan moneter sejalan dengan inflasi dalam rentang target bank sentral dalam jangka menengah.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...