PPKM Jabodetabek Turun Level, Dana Asing Masuk Rp 7,67 T dalam Sepekan

Abdul Azis Said
28 Agustus 2021, 07:30
ppkm, bi, modal asing masuk, ppkm level 3
Pixabay/Gerd Altmann
Ilustrasi mata uang dolar

PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diperlonggar menjadi level 3 sejak Selasa (23/8). Bank Indonesia (BI) pun mencatat, modal asing masuk ke pasar keuangan domestik Rp 7,67 triliun dalam sepekan terakhir.

Direktur Ekesekutif Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono memerinci, modal asing masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) Rp 7,18 triliun. Sedangkan pembelian di pasar saham Rp 490 miliar.

"Berdasarkan data settlement BI, sejak awal tahun hingga minggu keempat Agustus, terdapat nonresiden beli neto Rp 14,1 triliun," kata Erwin dalam keterangan resmi, Jumat (27/8).

Tingkat premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun pada minggu keempat Agustus turun dari 72,67 basis point (bps) ke level 71,18 bps.

Imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun naik ke level 6,15%. Ini seiring kenaikan imbal hasil surat utang pemerintah AS (US Treasury) 10 tahun ke level 1,349%.

Sedangkan nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 14.418 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Jumat (27/8). Kurs Garuda bergerak menguat 0,24% dibandingkan pekan lalu Rp 14.453.

Rupiah menguat pada dua hari pertama pekan lalu, bahkan sempat menyentuh Rp 14.393 per dolar AS pada Selasa (24/8). Penguatan terjadi ketika pemerintah mempelonggar kebijakan, terutama di Jabodetabek yang menjadi PPKM level 3 hingga awal minggu depan (30/8).

Namun rupiah kembali melemah pada Rabu (25/8) hingga Jumat (27/8). Ini terjadi menjelang pidato Gubernur The Fed Jerome Powell di acara simposium tahunan Jackson Hole pada kemarin (27/8).

"Pasar kelihatannya berkonsolidasi mengantisipasi kemungkinan Powell akan mengindikasikan tapering akan dimulai di akhir tahun ini," kata Analis pasar uang Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Jumat (27/8).

Jerome Powell dijadwalkan hadir dan memberikan sambutan di simposium tahunan Jackson Hole yang digelar virtual pada Jumat. Pasar mengantisipasi jika Powell menyinggung perihal rencana tapering off atau pengetatan stimulus dalam pidato.

Jackson Hole merupakan pertemuan tahunan antara pejabat bank sentral di AS, pemerintah, ekonom dan akademisi. Ini membahas berbagai isu ekonomi baik domestik maupun global.

"Kami tidak memperkirakan pengungkapan kebijakan besar pada pertemuan ini. Saya tidak berpikir Powell akan mendahului pertemuan bulan depan, dengan berbagai masukan yang ada. Saya rasa ini bukan saatnya Powell benar-benar ingin membuat kejutan,” kata kepala strategi pendek AS di Bank of America Mark Cabana seperti dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (27/8).

Namun jika Powell benar-benar kembali menginggung tapering off, ini akan memperjelas langkah bank sentral selanjutnya. Sedangkan pasar sempat riuh pekan lalu karena rilis risalah rapat The Fed pada Juli.

Dalam notulen tersebut terungkap, mayoritas pejabat The Fed yang hadir dalam rapat komite pasar terbuka federal (FOMC) tampaknya semakin mendekati kata sepakat untuk mengurangi pembelian obligasi pemerintah sebelum akhir tahun.

Reporter: Abdul Azis Said

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...