Singapura Mulai Memperketat Kebijakan Moneter Akibat Lonjakan Inflasi
Inflasi juga diperkirakan akan emeningkat pada tahun depan. Inflasi ini kemungkinan meningkat menjadi 1-2% dan hampir 2% dalam jangka menengah,
Pengetatan kebijakan oleh bank sentral singpura adalah yang pertama sejak Oktober 2018. Sebagian besar ekonom memperkirakan MAS baru akan memulai normalisasi kebijakan pada April 2022.
MAS memperkirakan inflasi inti pada tahun ini mendekati ujung atas kisaran perkiraan 0%–1%. Pengukur harga utama naik dengan laju tercepat dalam lebih dari dua tahun di bulan Agustus.
Dolar Singapura melonjak sekitar 0,3% setelah pengumuman kebijakan ke level tertinggi tiga minggu di S$1,3475 per dolar, sebelum turun sedikit ke 1.3490 dolar Singapura.
Analis Bank of Singapore Moh Siong Sim mengatakan pergeseran itu adalah "kejutan hawkish," tetapi cukup sederhana untuk membatasi mata uang. "Ini memulai langkah kecil menuju normalisasi kebijakan, tetapi masuk akal mengingat latar belakang inflasi global yang meningkat," katanya.
MAS mengharapkan pertumbuhan ekonomi Singapura tetap di atas tren di kuartal mendatang. "Pada saat yang sama, tekanan biaya eksternal dan domestik terakumulasi, mencerminkan normalisasi permintaan serta kondisi pasokan yang ketat," katanya.
Data awal pada hari Kamis menunjukkan ekonomi Singapura tumbuh 6,5% pada kuartal ketiga, sejalan dengan perkiraan ekonom. MAS memperirakan pertumbuhan PDB pada tahun depan akan mencatat laju tren yang lebih lambat tetapi masih di atas tahun ini,