PPKM Longgar, Keyakinan Konsumen Catat Rekor Tertinggi dalam 19 Bulan
Optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi terus menguat sejalan dengan semakin longgarnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal tersebut tercermin dalam Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mencatatkan level sangat tinggi pada bulan Oktober.
Berdasarkan data Bank Indonesia, indeks keyakinan konsumen berhasil lompat ke posisi 113,4 pada Oktober 2021.
Level tersebut merupakan indeks tertinggi dalam 19 bulan terakhir, atau sejak Maret tahun lalu yang mencatat IKK 113,8 poin.
Indeks IKK di atas 100 mengindikasikan konsumen optimistis, sedangkan 100 poin ke bawah mengindikasikan pesimistis melihat kondisi ekonomi.
Kinerja Oktober menunjukkan penguatan yang berlanjut setelah tiga bulan berturut-turut tertahan di zona pesimis, atau di bawah 100.
"Kenaikan IKK terpantau pada seluruh kategori pengeluaran, tingkat pendidikan, dan kelompok usia responden," tulis Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Senin (8/11).
Berdasarkan kelompok pengeluaran, IKK pada semua kelompok pengeluaran sudah memasuki zona optimistis.
Ini menunjukkan penguatan setelah bulan lalu hanya masyarakat dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta lah yang menunjukkan opmitisme.
Hal yang sama juga pada kelompok usia. Semua kelompok usia menunjukkan optimisme padahal di bulan lalu hanya kelompok usia di atas 60 tahun yang berada di zona tersebut.
Kelompok usia 20-30 tahun mencatat IKK tertinggi sebesar 116,5 poin. Pada bulan lalu, kelompok tersebut masih tertahan di zona pesimistis.
Sementara berdasarkan tingkat pendidikan, masyarakat lulusan pascasarjana mencatat indeks tertinggi sebesar 133,7 poin.
Kendati demikian, seluruh tingkat pendidikan, terutama lulusan SMA dan akademi sudah masuk zona optimistis di bulan Oktober setelah tiga bulan di bawah lajur 100 poin.
Sementara itu, dari sisi spasial, peningkatan keyakinan konsumen pada Oktober 2021 terjadi di hampir seluruh kota yang disurvei.
Kenaikan tertinggi terjadi di Banten sebanyak 42,6 poin, diikuti Makassar 34,3 poin dan dan Banjarmasin 30 poin.
BI juga mencatat persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini juga semakin membaik sekalipun masih tertahan di zona pesimistis.
Hal ini terindikasi dari Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) pada Oktober sebesar 91,8 poin, naik dari 72,7 pada bulan sebelumnya.
"Peningkatan tersebut sejalan dengan terus membaiknya aktivitas ekonomi dan penghasilan masyarakat seiring meningkatnya laju vaksinasi Covid-19 dan berlanjutnya pelonggaran PPKM di berbagai wilayah Indonesia," tulis laporan tersebut.
Peningkatan indkes ekonomi saat ini didorong oleh kenaikan seluruh komponen pembentuknya.
Kendati demikian, hanya Indeks Penghasilan Saat Ini yang sudah berhasil lepas dari zona pesimistis menjadi 100,5 poin.
Dua komponen lainnya yakni Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja mencatat 86,8 poin dan Indeks Pembelian Durable Goods atau barang tahan lama sebesar 88,4 poin.
Secara spasial, IKE terpantau menguat di hampir seluruh kota yang disurvei.
Peningkatan tertinggi ada di kota Makassar yang menembus 47,3 poin, diikuti Banten 29,7 poin dan Bandar Lampung 29,5 poin.
Membaiknya indeks keyakinan konsumen dan idneks ekonomi saat ini turut mendorong membaiknya optimisme konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi enam bulan ke depan.
Hal ini tercermin dari Indeks Eksepktasi Kondisi Ekonomi (IEK) bulan lalu yang melesat ke 134,9 poin dari bulan sebelumnya 118,2 poin.
Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan seluruh komponen penyusun IEK, terutama Indeks Ekspektasi Penghasilan yang meningkat 13,9 poin menjadi 136,7.
Sementara itu, Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja pada 6 bulan ke depan masing-masing tercatat sebesar 134,7 dan 133,4.
Sementara secara spasial, IEK Oktober 2021 meningkat di hampir seluruh kota yang disurvei, dengan kenaikan tertinggi di Banten 55,5 poin, diikuti Banjarmasin 36,5 poin dan Manado 26,2 poin.
Mobilitas Meningkat
Kenaikan IKK bulan lalu sejalan dengan semakin longgarnya PPKM, yang kemudian mendorong aktivitas di luar rumah semakin ramai.
Seperti diketahui, pemerintah memberikan sejumlah pelonggaran pekan lalu. Status PPKM di Jakarta bahkan sudah diturunkan ke level-1.
Dengan penurunan tersebut, sejumlah pelonggaran pun diberikan seperti menaikkan kapasitas mal dan angkutan umum menjadi 100%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), mobilitas di tempat perdagangan ritel dan rekreasi tumbuh 4,4% atau lebih ramai dari kondisi normal atau pada Januari-Februari 2020.
Mobilitas di tempat belanja kebutuhan sehari-hari juga naik 24,6%, yang merupakan lonjakan tertinggi dalam delapan bulan terakhir.
Kemudian mobilitas di taman juga naik 2,3% setelah tiga bulan sebelumnya masih terkontraksi.
Adapun mobilitas di tempat transit dan tempat kerja masih kontraksi tetapi lebih baik dari bulan sebelumnya. Mobilitas di tempat transit terkontraksi 19,4% dan mobilitas di tempat kerja kontraksi 13,1%.