Hari Pahlawan, Sri Mulyani Singgung Perjuangan Melawan Perubahan Iklim

Abdul Azis Said
10 November 2021, 11:22
sri mulyani, hari pahlawan, perubahan iklim
Antara/Aprillio Akbar
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan makna dari peringatan hari pahlawan adalah melanjutkan perjuangan visi para pahlawan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani membagikan harapan di hari peringatan pahlawan yang digelar setiap tanggal 10 November dan jatuh pada hari ini. Ia mengingatkan bahwa masyarakat kini tak harus berjuang melawan penjajah, tetapi berbagai tantangan lainnya, salah satunya perubahan iklim.

Ia mengatakan makna dari peringatan hari pahlawan adalah  melanjutkan perjuangan visi para pahlawan. Kondisi saat ini semakin tampak 'biasa', kondisi ini menurutnya bisa membuat setiap orang terlena dan merasa pejuangan sudah selesai.

"Kalau dulu pahlawan-pahlawan bangsa berjuang dengan mengangkat senjata, maka sekarang kita berjuang dengan aksi peduli lingkungan untuk mengatasi perubahan lingkungan," tulis Sri Mulyani dalam unggahan di akun instagramnya @smindrawati, Rabu (10/11).

Indonesia memiliki target penurunan emisi sampai 29% pada tahun 2030 dengan kemampuan sendiri. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah butuh anggaran sampai US$ 365 miliar atau setara Rp 5.183 triliun.

Indonesia bahkan  punya target lebih ambisius yakni mencapai pengurangan emisi 41% pada periode yang sama, tetapi dengan bantuan pihak lain. Sri Mulyani mengatakan, diperlukan pendanaan US$ 479 miliar atau Rp 6.801 triliun untuk mencapai target tersebut.

Kebutuhan anggaran jumbo tersebut sulit untuk dipenuhi secra mandiri sehingga dibutuhkan bantuan internasional. Sri Mulyani mengatakan, semua negara harus mengambil peran dari sisi dukungan pembiayaan, tetapi harus memperhatikan kesiapan masing-masing.

"Negara berkembang harus diberikan fleksibilitas dan tidak dipatok dengan standar yang sama dengan negara maju, mengingat perbedaan kapasitas fiskal yang dimiliki,” kata Sri Mulyani dalam Keterangan resminya, Rabu (27/10).

Selain perubahan iklim, Sri Mulyani mengatakan tantangan lainnya yang harus dihadapi yakni perjuangan untuk merawat persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini terutama di tengah gempuran berita palsu alias hoax.

Tantangan berikutnya masih perihal pandemi Covid-19. Ia memperingatkan untuk tidak lengah dan lelah, serta tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. Hal ini karena pandemi belum sepenuhnya hilang dan masih melanda dunia.

Saat ini, kondisi pandemi di dalam negeri sendiri sebenarnya semakin membaik. Tambahan kasus positif harian terus turun di bawah 1.000 per hari sejak bulan lalu. Pada Selasa (9/11), pemerintah melaporkan tambahan kasus positif baru sebanyak 434 orang yang didapatkan dari pemeriksaan terhadap 173.067 orang.

Sementara itu,  angka kematian Covid-19 hari ini bertambah 21 orang. Sumbangan terbanyak berasal dari Jawa Timur yakni tujuh pasien meninggal dunia. Namun sebanyak 23 provinsi melaporkan nihil kematian corona.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...