Sri Mulyani Kebut Realisasi Dana PEN Rp 211 T di Sisa Dua Pekan 2021

Abdul Azis Said
21 Desember 2021, 14:36
sri mulyani, dana pen, anggaran PEN
Katadata
Menteri Keuangan Sri Mulyani Sri Mulyani mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan K/L guna memaksimalkan realisasi PEN di akhir tahun ini.

Kementerian Keuangan melaporkan masih terdapat anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 211,17 triliun yang belum terserap hingga 17 Desember 2021 dari total pagu Rp 744,7 triliun. Pos belanja yang serapannya paling kecil yakni dukungan UMKM dan korporasi serta kesehatan.

"Kami lihat, tinggal dua minggu lagi dan masih ada lebih dari Rp 210 triliun belum terbelanjakan dalam PEN," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Selasa (21/12).

Dari lima klaster dalam PEN, belanja kesehatan, serta dukungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan korporasi mencatat serapan paling kecil. Berdasarkan data hingga 17 Desember 2021, anggaran kesehatann baru terpakai Rp 147,44 triliun atau 68,6% dari pagu Rp 214,96 triliun.

Anggaran kesehatan yang sudah dibelanjakan ini digunakan untuk sejumlah keperluan, seperti pembanguan rumah sakit darurat, pembagian paket obat, hingga pembayaran iuran BPJS Kesehatan.

Selain itu, anggaran kesehataan juga digunakan untuk biaya perawatan sebanyak 784 ribu pasien Covid-19, pembayaran insentif kepada 1,42 juta tenaga kesehatan, santunan kematian untuk 571 nakes, serta pengadaan 304 juta dosis vaksin.

Selain belanja kesehatan, serapan anggaran untuk dukungan UMKM dan korporasi juga masih minim. Realisasi untuk klaster ini baru mencapai Rp 74,36 triliun atau 45,8% dari pagu tahun ini Rp 162,4 triliun.

Dari anggaran yang sudah terealisasi, pemerintah telah menyalurkannya dalam bentuk bantuan pelaku usaha mikro (BPUM) kepada 12,8 juta usaha, IJP untuk 2,45 juta UMKM dan 49 korporasi. Pemerintah juga telah memberi subsidi bunga KUR untuk 7,35 juta debitur dan non-KUR kepada 6,76 juta debitur serta penyaluran bantaun PKL kepada 1 juta usaha.

Meski demikian, tiga klaster lain mencatat realisasi di atas 70%. Program prioritas dengan pagu anggaran Rp 117,94 triliun sudah terealisasi 74,2% atau Rp 87,47 triliun. Anggaran perlindungan sosial terserap 86,4% dari pagu atau mencapai Rp 161.17 triluun, sedangkan anggaran untuk insentif dunia usaha sudah terserap 100% dari  pagu Rp 62,83 triliun.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...