Dana PEN Masih Tersisa Rp 86 Triliun, Bansos dan UMKM Tak Capai Target

Abdul Azis Said
3 Januari 2022, 19:43
Sri Mulyani, anggaran PEN, APBN
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan pers tentang realisasi pelaksanaan APBN 2021 di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (3/1/2022).

Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 masih tersisa Rp 86,17 triliun dari total Rp 747, 77 triliun yang dianggarkan. Mayoritas pos belanja tidak mencapai target sampai penutupan tahun, kecuali insentif perpajakan untuk dunia usaha.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat realisasi PEN 2021 hanya sebesar Rp 658,6 triliun atau 88,4% dari pagu sebesar Rp 744,77 triliun.

"Sayangnya belum mencapai keseluruhan target, beberapa program tidak bisa dijalankan dan akhirnya anggarannya dikembalikan lagi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Senin (3/1).

Dari lima klaster belanja PEN, hanya insentif dunia usaha yang mencapai target yakni Rp 67,7 triliun atau 107,7% dari pagu.

Anggaran ini dipakai untuk memberi sejumlah insentif perpajakan bagi dunia usaha, seperti pemberian Pajak Penghasulan (PPh) 21 DTP kepada 106,1 ribu pemberi kerja, PPh Final DTP kepada 138,6 ribu UMKM.

Pembebasan PPh 22 Impor kepada 9,7 ribu wajib pajak, dan pengurangan angsuran PPh 25 kepada 58 ribu wajib pajak. Selain itu, pemerintah juga memberikan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) properti serta pembebasan PPnBM Mobil dan bea masuk DTP.

Sementara empat klaster PEN lain tidak mencapai target. Anggaran untuk kesehatan terpakai Rp 198,5 triliun atau 92,3% dari pagu.

"Untuk biaya perawatan pasien itu memang masih perlu diaudit, jadi kadang-kadang memang masih agak meleset," kata Sri Mulyani.

Dia merincikan belanja kesehatan dipakai untuk biaya perawatan kesehatan kepada 1,4 juta pasein, pembayaran insentif kepada 1,5 juta nakes dan santunan kematian kepada 571 nakes.

Selain itu, dipakai untuk membeli 310,9 juta dosis vaksin dan bantuan iuran JKN kepada 42 juta penerima.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...