Minat Investor Turun, Lelang Sukuk Ketiga Hanya Capai Rp 29 Triliun
Kementerian Keuangan kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk pada Selasa (9/2). Namun lelang sukuk ketiga tahun ini mulai sepi peminat dengan total penawaran yang masuk hanya Rp 29,38 triliun, lebih kecil dibandingkan dua sebelumnya.
Pada lelang pertama 11 Januari, total penawaran yang masuk mencapai Rp 55,35 triliun. Angkanya mulai menurun di lelang kedua pada 25 Januari dengan penawaran yang masuk hanya Rp 38,29 triliun.
"Total nominal yang dimenangkan dari keenam seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp 11 triliun," bunyi keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Selasa (9/2).
Kemenkeu melepas enam seri sukuk yang terdiri atas satu seri Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPN-S) dan lima seri Project Based Sukuk (PBS) pada lelang kemarin. Dari keenamnya, penawaran tertinggi untuk seri SPNS09082022 sebesar Rp 14,48 triliun dan total yang dimenangkan Rp 2,15 triliun.
Untuk seri PBS, penawaran tertinggi yang masuk untuk seri PBS032 sebesar Rp 4,56 triliun dan nominal dimenangkan Rp 3,75 triliun. Sedangkan seri PBS031 mendapatkan penawaran Rp 3,55 triliun dengan yang dimenangkan sebesar Rp 2,65 triliun.
Adapun seri PBS029, nilai penawarannya Rp 3,29 triliun dan yang dimenangkan sebesar Rp 1 triliun. Penawaran untuk seri PBS034 sebesar Rp 1,98 triliun dan yang dimenangkan Rp 400 miliar. Penawaran paling sedikit untuk seri PBS033 dengan penawaran Rp 1,52 triliun dan yang dimenangkan Rp 1,05 triliun.
Tingkat imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan juga bervariasi bergantung pada tenornya. Yield terendah pada SPNS09082022 sebesar 2,48% kemudian diikuti PBS031 dengan yield 4,02%, PBS032 sebesar 4,91%, PBS029 sebesar 6,41%, PBS034 sebesar 6,51% dan PBS033 sebesar 6,76%.
Seri SPNS yang dilepas pada lelang kemarin merupakan penawaran baru atau new issuance dengan jatuh tempo 9 Agustus 2022 dan kupon diskonto. Sementara lima seri PBS yang dilelang merupakan penawaran kembali atau reopening dengan ketentuan sebagai berikut,
- PBS031, kupon 4% dengan tanggal jatuh tempo 15 Juli 2024
- PBS032, kupon 4,88% dengan tanggal jatuh tempo 15 Juli 2026
- PBS029, kupon 6,38% dengan tanggal jatuh tempo 15 Maret 2034
- PBS034, kupon 6,5% dengan tanggal jatuh tempo 15 Juni 2039
- PBS033, kupon 6,75% dan tanggal jatuh tempo 15 Juni 2047
DJPPR menetapkan untuk pembayaran kupon pada seri SPNS dilakukan di akhir periode. Untuk seri PBS031 dan PBS032 pembayaran dilakukan setiap 15 Januari dan 15 Juli, untuk PBS029 setiap 15 Maret dan 15 September sedangkan seri PBS034 dan PBS033 dibayarkan setiap 15 Juni dan 15 Desember.
Untuk diketahui, DJPPR telah menggelar enam kali lelang Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana sejak awal tahun, terdiri atas tiga kali lelang Surat Utang Negara (SUN) dan tiga kali lelang sukuk.