Pemerintah resmi membuka masa penawaran Sukuk Ritel seri SR020T3 (tenor 3 tahun) dan seri SR020T5 (tenor 5 tahun) kepada investor individu pada Jumat (1/3/2024).
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melakukan pelunasan sebagian obligasi dan sukuk senilai US$ 49,99 juta, setara Rp 774,74 miliar. Utang yang tersisa kini tinggal US$ 500,67 juta atau Rp 7,75 triliun.
Emiten produsen kertas Grup Sinar Mas, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) melakukan pelunasan pokok obligasi beserta sukuk senilai Rp 584,96 miliar.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menerbitkan sukuk mudharabah subordinasi jangka menengah senilai Rp 200 miliar. Surat utang tersebut mengalami kelebihan permintaan 1,75 kali.
Emiten maskapai plat merah, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengumumkan rencana aksi korporasi pelunasan surat utang dan sukuk melalui skema tender offer. Perusahaan menyiapkan dana US$ 50 juta.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa pemerintah Indonesia telah menerbitkan sukuk ritel hijau (retail domestic green sukuk) senilai Rp 21,8 triliun sejak 2019 hingga 2022.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melunasi sukuk mudharabah subordinasi Bank Syariah (dahulu Bank BRI Syariah) tahun 2016 melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) senilai Rp 1 triliun.
Bank Indonesia (BI) berencana meluncurkan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) pada 21 November mendatang. Penerbitan instrumen ini untuk menjaga rupiah stabil.
OJK menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18 Tahun 2023 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang dan Sukuk Berlandaskan Keberlanjutan (POJK 18/2023)