Minat Investor pada Lelang SUN Turun Dibayangi Perang Rusia - Ukraina

Abdul Azis Said
2 Maret 2022, 09:12
lelang sun, perang rusia ukraina, rusia, ukraina
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi.

Pemerintah kembali menggelar lelang SUN (Surat Utang Negara) pada Selasa (1/3). Total penawaran yang masuk menyusut dibandingkan lelang sebelumnya, yakni hanya Rp 61,5 triliun, imbas kekhawatiran pasar terhadap dampak perang Rusia Ukraina.

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, lelang kemarin diwarnai ketidakpastian pasar keuangan global akibat situasi geopolitik di Eropa atas invasi Rusia ke Ukraina.

"Pelaku pasar juga mengamati dampak sanksi ekonomi dan keuangan Rusia terhadap ekonomi global. Namun demikian minat investor pada lelang hari ini masih terlihat solid," kata Deni dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/3).

Pemerintah berhasil mengantongi Rp 19 triliun dari total penawaran yang masuk terhadap tujuh seri SUN yang dilelang. Nilai penawaran yang dimenangkan ini juga lebih rendah dibandingkan lelang sebelumnya yang berhasil menyerap Rp 23 triliun.

Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2022 serta masih cukup memadainya kondisi kas Pemerintah, maka Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp 19 triliun," kata Deni.

Dia mengatakan fokus investor pada lelang kemarin adalah dua SUN seri benchmark dengan tenor 10 dan 20 tahun mencapai 36,16% dari total penawaran yang masuk dan 62,37% dari total nominal penawaran yang dimenangkan.

Penawaran terbesar pada lelang SUN hari ini adalah SUN seri FR0091 dengan tenor 10 tahun sebesar Rp 15,29 triliun dengan nominal dimenangkan RP 7,7 triliun. Sementara penawaran terendah untuk seri FR0089 dengan tenor 29 tahun sebesar Rp 1,3 triliun sedangkan yang dimenangkan sebesar Rp 700 miliar.

Lelang masih didominasi oleh investor domestik yang mencapai 92,90% dari penawaran yang masuk. Sementara itu, partisipasi investor mencapai Rp 4,37 triliun atau 7,10% dari total penawaran, dan dimenangkan sebesar Rp 1,4 triliun atau 7,38%. Mayoritas pembelian oleh asing merupakan SUN tenor 10 tahun.

Yield rata-rata tertimbang untuk penawaran terbesar yakni tenor 10 dan 20 tahun tidak mengalami kenaikan. Sementara, yield untuk tenor lainnya secara umum naik 1 sampai 3 bps apabila dibandingkan dengan level pasar pada penutupan hari sebelumnya.

Yield rata-rata tertimbang untuk dua seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yakni 2,17% tenor tiga bulan dan 2,72% untuk tenor satu tahun.

Sementara untuk seri fixed rate (FR) tenor lima tahun dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 5,35%, tenor 10 tahun sebesar 6,5%, tenor 15 tahun sebesar 6,51%, tenor 20 tahun sebesar 6,9%, dan tenor 29 tahun sebesar 6,9%.

Tujuh seri SUN yang dilepas pada lelang kemarin masing-masing sebagai berikut

  • SPN03220602 dengan tingkat kupon diskonto dan jatuh tempo 2 Juni 2022
  • SPN12230303 dengan kupon diskonto dan jatuh tempo 3 Maret 2023
  • FR0090, kupon 5,13% dengan tanggal jatuh tempo 15 April 2027
  • FR0091, kupon 6,38% dengan tanggal jatuh tempo 15 April 2032
  • FR0093, kupon 6,38% dengan tanggal jatuh tempo 15 Juli 2037
  • FR0092, kupon 7,13% dengan tanggal jatuh tempo 15 Juni 2042
  • FR0089, kupon 6,88% dengan tanggal jatuh tempo 15 Agustus 2051

DJPPR juga menjadwalkan untuk lelang sukuk pekan depan. Lelang mendatang akan melepas enam seri sukuk terdiri atas satu seri Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPNS) dan lima seri Project Based Sukuk (PBS). Lelang mematok target indikatif sebesar Rp 9 triliun.

Reporter: Abdul Azis Said

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...