Relaksasi Aturan Pakai Masker Dinilai Tak Signifikan Dongkrak Ekonomi
Pemerintah melonggarkan kebijakan pemakaian masker di luar ruangan, karena pandemi Covid-19 dinilai terkendali. Namun, ekonom memprediksi hal ini tak signifikan mendongkrak aktivitas ekonomi pada kuartal II.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan kebijakan baru tersebut tentu berdampak positif terhadap mobilitas masyarakat. Sebab, pada dasarnya mobilitas warga sudah meningkat, bahkan melebihi sebelum pandemi corona.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, mobilitas masyarakat di gerai kebutuhan sehari-hari dan taman tumbuh lebih dari 10% atau di atas kondisi sebelum pandemi. Begitu juga kunjungan ke toko retail dan tempat rekreasi.
Hanya mobilitas di tempat kerja dan transit yang belum seramai kondisi normal.
"Sebelum ada pelonggaran ini, sampai awal Mei, kita sudah melihat mobilitas masyarakat meningkat secara keseluruhan, tentu kondisi. Tentu kondisinya akan positif ke perekonomian kuartal II," ujar Josua kepada Katadata.co.id, Selasa (17/5).
Oleh karena itu, ia belum mengubah perkiraan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II tumbuh di rentang 4,5% - 5%. Kinerja ekonomi periode ini bukan hanya dipengaruhi oleh tingginya mobilitas, tetapi juga high based effect dari pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 yang sudah cukup tinggi yakni lebih dari 7%.
Ia menilai, efek pelonggaran kebijakan masker akan lebih terasa apabila pemerintah mulai transisi menuju endemi dengan memperbolehkan bekerja di kantor atau work from office (WFO) dan proses pembelajaran beroperasi 100%. Dengan semakin longgarnya mobilitas, maka konsumsi diharap terus menguat.
Senada dengan Josua, ekonom Bank Danamon Irman Faiz menilai bahwa kebijakan baru tersebut tidak akan banyak berdampak terhadap perekonomian dalam jangka pendek. Menurutnya, dampak yang lebih signifikan bisa terlihat apabila pemerintah tidak lagi membatasi kapasitas orang di sejumlah sektor usaha.
Pertumbuhan ekonomi per sektor pada kuartal I dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:
"Tapi mungkin dampaknya (pelonggaran kebijakan pemakaian masker) akan lagging, karena menumbuhkan kepercayaan konsumen bahwa kondisi membaik dan ekspektasi mereka membaik," kata dia kepada Katadata.co.id.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengumumkan untuk melonggarkan pemakaian masker di luar ruangan. Kebijakan ini diambil lantaran kondisi penularan Covid-19 dinilai terkendali.
Jokowi mengatakan, masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan atau area terbuka dapat melepas masker. Namun mereka yang berada ruangan tertutup dan transportasi publik tetap harus memakai pelindung wajah.
"Masyarakat kategori rentan, lansia, atau ada komorbid, saya sarankan memakai masker saat beraktivitas," kata Jokowi dalam konferensi pers, Selasa (17/5).