Risiko di Balik Keputusan BI Pertahankan Suku Bunga Murah
"Perhitungan kami, kalau BI menahan suku bunga kebijakan hingga akhir tahun dan menjalankan bauran kebijakan, level depresiasi rupiah di akhir tahun berkisar antara 7%-8%. Ini dengan asumsi transaksi berjalan kita surplus sekitar 0,1% dari PDB," kata Irman kepada Katadata.co.id.
Adapun Bank Indonesia masih optimistis terhadap rupiah ke depan. Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, rupiah akan tetap stabil dengan kecenderungan menguat seiring fundamental ekonomi yang kuat. Transaksi berjalan tahun ini diperkirakan bisa mencetak surplus hingga 0,3% dair produk Domestik Bruto (PDB).
Di samping itu, bank sentral juga kembali menegaskan komitmennya untuk berada di pasar menjaga stabilitas rupiah. BI siap melakukan intervensi melalui Domestic Non Delivery Forward (DNDF) maupun di pasar spot.
"Langkah-langkah dari stabilisasi nilai tukar melalui intervensi juga kami perkuat dengan strategi operasi moneter, menaikkan suku bunga pasar uang untuk tenor yang di atas satu minggu, memperkecil likuiditas yang tenornya jangka pendek," kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juli.
Bank sentral juga melakukan penjualan SBN di pasar sekunder untuk mendorong yield bergerak naik. Penjualan sudah dilakukan sejak 18 Juli untuk menyerap likuiditas yang berlebih di pasar keuangan. Dengan demikian, supply dan demand di pasar uang bisa kembali baik.