Menko Airlangga Bahas Pengembangan Listrik Tenaga Nuklir dengan Korsel
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Minister of Trade, Industry and Energy (MOTIE) Korea Selatan Ahn Duk Geun di Seoul pada Rabu (22/5).
Dalam pertemuan tersebut, Korea Selatan menyampaikan peluang kerja sama pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir melalui Korea Atomic Energy Research Institute (KAERI) yang telah mengembangkan teknologi Small Modular Reactor (SMR) yang didesain aman dan menghasilkan jejak karbon lebih rendah dibandingkan reaktor konvensional.
Menurut Airlangga, reaktor modular nuklir skala kecil menjadi solusi alternatif untuk memasok energi listrik terutama di daerah-daerah terpencil atau terisolasi.
“Pada pertemuan JCEC ke-3 tahun ini merupakan giliran Indonesia menjadi tuan rumah, jadi pada kesempatan ini kami mengundang Menteri Ahn untuk melakukan pertemuan JCEC pada bulan Juli di Jakarta,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, Rabu (22/5).
Selain itu, kedua menteri tersebut juga membahas kerja sama pembangunan ekosistem mobil listrik (EV) melalui investasi Hyundai dan LG Energy Solution di Indonesia.
“Saya berharap ekosistem EV bisa lebih dalam dan tentunya nanti dengan Korea mohon bantuan untuk berbicara dengan Amerika agar Undang-Undang IRA-nya bisa membuka pasar bagi produk dari kerja sama antara LG dan Hyundai untuk masuk ke pasar Amerika,” ujar Airlangga.
Sebelumnya, telah digelar pertemuan Joint Committee on Economic Cooperation (JCEC) ke-2 di Seoul pada Juli 2023 lalu. Pertemuan tersebut menghasilkan kerja sama pengembangan investasi turunan nikel untuk baterai electric vehicle (EV), akses pasar produk buah Indonesia ke Korea Selatan.
Kemudian perluasan pabrik petrokimia Lotte, pembangunan klaster baja Krakatau Steel - Posco, perluasan akses pasar UMKM Indonesia melalui e-platform Korea Selatan, serta kerja sama terkait transisi energi dan mitigasi perubahan iklim global yang meliputi kerja sama teknologi Carbon Capture and Storage (CCS), produksi energi hidrogen/amonia, dan pembangunan PLTA.
“Saya turut bangga dan mengucapkan selamat atas penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa dari Gyeongsang National University (GNU). Diharapkan sebagai alumni juga akan berpengaruh pada peningkatan aktivitas kerja sama dengan Korea,” ujar Ahn.
Menurut Airlangga, terdapat beberapa kerja sama yang sudah berjalan seperti perluasan pabrik petrokimia Lotte dan pembangunan klaster baja Krakatau Steel - Posco, namun juga terdapat beberapa kesepakatan kerja sama yang masih perlu didorong untuk segera diimplementasikan.