Rupiah Masih Loyo ke Rp 15.023 per US$ Usai BI Naikkan Bunga 0,5%
Nilai tukar rupiah bergerak menguat setelah Bank Indonesia mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 0,5% menjadi 4%. Namun, rupiah masih melemah 0,17% di level Rp 15.023 per dolar AS pada perdagangan sore ini dibandingkan posisi penutupan kemarin.
Mengutip Bloomberg, rupiah kembali ke posisi pembukaan pagi ini yang juga berada di level Rp 15.020 per dolar AS, melemah dibandingkan posisi penutupan kemarin Rp 14.997 per dolar AS.
Rupiah juga tak melemah sendirian terhadap dolar AS, mata uang negara-negara Asia juga melemah. Ringgit Malaysia melemah 0,36%, yuan Cina 0,6%, peso Filipina 0,86%, won Korea Selatan 1,22%, baht Thailand 0,71%, dan yen Jepang 1,21%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kenaikan suku bunga acuan dilakukan Bank Indonesia tak hanya untuk mengendalikan inflasi, tetapi juga memperkuat intervensi terhadap kurs rupiah.
"Dengan kenaikan BI rate, kami harapkan rupiah akan kembali ke fundamentalnya karena defisit transaksi berjalan sangat rendah dan neraca pembayaran sangat baik sehingga seharusnya rupiah menguat," ujar Perry dalam konferensi pers, Kamis (22/9).
Perry mengatakan, kenaikan suku bunga akan menaikkan yield SBN sehingga dalam kondisi normal kurs rupiah akan menguat. Namun dalam kondisi likuiditas melimpah seperti saat ini, hal ini tak akan serta merta terjadi. Untuk itu, BI akan melepas sebagian SBN janka pendek agar yield kembali naik dan aliran modal asing kembali masuk.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menjelaskan, tekanan terhadap rupiah memang belakangan meningkat. Namun, ini tak hanya terjadi pada rupiah tetapi juga nilai tukar negara lainnya.
"Ini terjadi pada mata uang secara global karena dolar indeks meningkat pesat sekali dari minggu lalu 107-108, sekarang sudah menembus 111,8. Dolar indeks ini menggambarkan nilai tukar dolar terhadap mata uang lainnya." ujarnya.
Penguatan dolar AS, menurut dia, menjadi penyebab melemahnya rupiah. Namun, pelemahan rupiah masih lebih baik dibandingkan negara lainnya. Rupiah sepanjang tahun ini telah melemah 4,97%, sedangkan Malaysia 8,5% dan Thailand 10%.