Bank Dunia Nilai Utang Indonesia Aman saat Banyak Negara Berisiko

Abdul Azis Said
18 Oktober 2022, 16:21
utang, bank dunia
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Suasana lanskap ibu kota terlihat dari kawasan Gondangdia, Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Bank Dunia menyebut utang Indonesia saat ini relatif aman dibandingkan banyak negara lain yang menghadap lonjakan utang terutama selama pandemi. Situasi ini menguntungkan Indonesia saat kondisi pasar keuangan global makin ketat sehingga biaya utang makin mahal.

"Tekanan keuangan yang harus dikelola adalah masalah utang yang menggunung. Saat ini, di sebagian besar negara, utang pemerintah dan swasta telah meningkat signifikan, itu berarti leverage meningkat, sektor swasta juga akan sangat fokus kepada deleveraging selama periode mendatang," kata Ekonom Bank Dunia Habib Rab dalam Konferensi Internasional BUMN, Selasa (18/10).

Utang di banyak negara telah meningkat terutama selama dua tahun lebih pandemi. Habib mengatakan, di beberapa negara berkembang, penambahan utang selama pandemi bahkan mencapai 20 poin persentase dari PDB.

Namun penambahan utang di Indonesia relatif lebih rendah dan belum meningkat cukup pesat. Data Kementerian Keuangan, rasio utang pemerintah terhadap PDB pada Agustus sebesar 38,3% dari PDB, kenaikan sebesar 8,5 poin persentase dibandingkan saat kondisi normal pada akhir 2019.

"Dalam masalah ini (peningkatan utang), Indonesia cukup menonjol, karena jumlah leverage dalam perekonomian tidak sebesar di banyak negara berkembang dan emerging market," kata Habib.

"Sekarang, apa yang kita lihat di kawasan Asia Timur dan Pasifik, termasuk di Indonesia adalah posisi yang sedikit lebih nyaman karena tingkat utang yang rendah, utang publik belum meningkat cukup pesat seperti di negara lain," kata dia.

Posisi Indonesia lebih menguntungkan sebagai negara pengekspor komoditas. Sehingga, defisit transaksi berjalan juga mengecil, yang berarti kebutuhan untuk pembiayaan eksternal juga menurun.

Mantan Menteri Keuangan Indonesia Chatib Basri dalam sebuah webinar pekan lalu juga menyebut Indonesia relatif aman dari ancaman krisis utang. Alasannya, di tengah situasi ekonomi makin sulit, ancaman bukan hanya muncul dari sisi risiko resesi ekonomi tetapi juga meningkatnya risiko krisis utang.

Ia menilai rasio utang Indonesia saat ini sebesar 38,3% dari PDB masih relatif aman. Dalam situasi ada kenaikan utang lebih lanjut ke kisaran 40%, utang Indonesia masih bisa dikategorikan aman.

"Dengan kondisi seperti ini sebetulnya utang kita relatif aman, bunga cicilan utang itu sekitar 15% dari anggaran, sehingga seharusnya kekhawatiran terhadap utang kita itu tidak terlalu signifikan, tapi beberapa negara lain memang meningkat risikonya," kata Chatib dalam acara Mandiri Sekuritas Outlook, Rabu (12/10).

Dana Moneter Internasional (IMF) sebelumnya telah memperingatkan risiko krisis utang meningkat terutama di banyak negara berkembang dan emerging market. Dalam analisis IMF, dari 69 negara miskin, sebanyak delapan negara berpenghasilan rendah berada dalam kesulitan membayar utang dan 30 berada pada risiko tinggi menghadapi tekanan utang.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...