Sistem Keuangan Kuartal III Aman, Ini Kondisi Terkini Ekonomi RI

Agustiyanti
3 November 2022, 12:05
KSSK, sri mulyani
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan stabilitas sistem keuangan pada kuartal III terjaga stabil.

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan kondisi stabilitas sistem keuangan pada kuartal ketiga tahun ini masih terjaga di tengah meningkatnya tekanan perekonomian global. Meski demikian, KSSK mewaspadai perkembangan ekonomi global guna menyiapkan respons kebijakan yang tepat.

"Menteri Keuangan, Gubernur BI, Ketua OJK, dan Ketua LPS dalam rapat berkala kuartal keempat pada Kamis (27/10) berkomitmen menjaga stabilitas sistem keuangan dengan memperkuat koordinasi dan terus mewaspadai risiko ekonomi global untuk menyiapkan respons kebijakan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Kamis (3/11). 

Ia menjelaskan, kinerja perekonomian global melambat dengan risiko ketidakpastian yang semakin tinggi. Perlambatan ekonomi terjadi di negara maju, terutama Amerika Serikat, Eropa, dan Tiongkok. Hal ini antara lain tercermin dari angka Purchasing Manufacturing Index (PMI) yang masuk ke zona kontraksi pada level 49,8. 

"Perlambatan ini dipengaruhi oleh berlanjutnya ketegangan geopolitik dan perang di Ukraina yang memicu inflasi tinggi, fragmentasi global perdagangan dan investasi, serta dampak kebijakan moneter yang lebih agresif," ujar dia.  

Ia menjelaskan, kenaikan suku bunga The Fed yang lebih tinggi mendorong penguatan dolar AS dan depresiasi nilai tukar di berbagai negara, terutama Indonesia.

Di sisi lain, menurut dia, perbaikan ekonomi domestik masih terus berlanjut didorong oleh peningkatan permintaan di tengah kenaikan inflasi dan kinerja ekspor yang terjaga. PMI manufaktur Indonesia pada Oktober 2022 masih berada di zona ekspansif di level 51,8, lebih rendah dibandingkan September 2022 sebesar 53,7. 

Indeks penjualan riil pada September 2022 juga berhasil tumbuh 5,5% secara tahunan. Indeks keyakinan konsumen (IKK) menunjukkan persepsi konsumen yang ekspansif yakni sebesar 117,2 meski turun dibandingkan bulan sebelumnya 128,2. 

"Ini adalah dampak penyesuaian harga bbm yang meimbulkan kenaikan harga," kata Sri Mulyani. 

Perbaikan ekonomi nasional, menurut dia, juga terlihat dari kinerja ekonomi berdasarkan lapangan usaha utama,  yakni perdagangan, pertambangan, pertanian. Permintaan konsumen masih kuat, ekspor masih baik, demikian pula dengan sisi suplai. 

"Inflasi pada Oktober sebesar 5,71% lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya maupun perkiraan awal pemerintah saat akan menyesuaikan harga BBM," ujarnya. 

 

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...