Faisal Basri: Ekonomi Indonesia Lebih Didukung Otot Ketimbang Otak

Abdul Azis Said
5 Januari 2023, 18:38
faisal basri, ekonomi indonesia
Agung Samosir|KATADATA
Ekonom Faisal Basri menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2000-2020 mayoritas ditopang modal yang berbasis non-IT.

Produktivitas yang dihitung dalam TFP dibentuk dari tiga faktor, yakni teknologi dan inovasi, pasar dan ekonomi serta masyarakat budaya. TFP semakin tinggi jika teknologi dan inovasi yang dilakukan di suatu negara semakin meningkat.

Bukannya terus naik, pertumbuhan TFP Indonesia terus melemah. Pada periode 2005-2010, rata-rata pertumbuhan TFP Indonesia masih positif dan berada di atas Kamboja dan Vietnam. Rata-rata pertumbuhan TFP pada 2015-2020 mendekati minus 3%, terendah di antara negara Asia Tenggara lainnya, bahkan dibandingkan Kamboja dan Vietnam yang sudah tumbuh positif.

Hilirisasi, menurut Faisal, menjadi kunci bagi Indonesia untuk beralih dari faktor-faktor yang sifatnya otot ke otak. Meski demikian, ia memberikan catatan, hilirisasi perlu dilakukan dengan terlebih dahulu memperbaiki dari sisi regulator. 

"Institusinya diperkuat dulu, maka kemudian terjadinya value creation, dari otot ke otak, faktor otot ini termasuk juga kekuasaan," kata Faisal.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh kuat hingga sekitar 10% pada akhir abad 20, mulai turun ke kisaran 5% memasuki awal 2000-an. Pertumbuhan sempat bangkit ke atas 5% setelah krisis keuangan 2008 tetapi kembali stabil di kisaran 5% sejak 2014. Perekonomian Indonesia kemudian terkontraksi dalam pada 2020 saat pandemi muncul, tetapi mulai berangsur pulih.

 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...