Rupiah Melemah Paling Dalam di Asia Usai Menguat Sepekan
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,55% pada pembukaan perdagangan pasar spot pagi ini ke level Rp 15.128 per dolar AS, setelah menguat sejak pekan lalu. Pelemahan rupiah terjadi di tengah penguatan teknis dolar AS dan penantian rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang diramal kembali menaikkan bunga 25 bps.
Rupiah menguat sepanjang pekan lalu yang berlanjut hingga kemarin ke level Rp 15.045 per dolar AS. Namun, rupiah hari ini dibuka melemah yang terus berlanjut hingga pukul 09.40 WIB ke level Rp 15.148 per dolar AS berdasarkan data Bloomberg.
Mayoritas mata uang Asia lainnya kompak terkoreksi, dengan koreski terdalam dialami rupiah. Yen Jepang terkoreksi 0,08%, dolar Hong Kong 0,06%, dolar Taiwan 0,10%, won Korsel 0,15%, peso Filipina 0,38%, rupee India 0,34%, yuan Cina 0,09%, ringgit Malaysia 0,26%, dan baht Thailand 0,09%.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan melemah hari ini seiring rebound pada dolar AS dari level terendahnya dalam lebih dari tujuh bulan. Rupiah akan diperdagangkan di rentang Rp 15.000-Rp 15.100 per dolar AS.
Penguatan dolar AS tersebut kata Lukman Lebih karena fase konsolidasi dan rebound teknis di tengah imbal hasil alias yield US Treasury juga naik.
"Dengan absennya data ekonomi penting dari AS, investor menantikan pertemuan untuk kebijakan BI kamis ini," kata Lukman dalam catatannya pagi ini, Selasa (17/1).
Dewan Gubernur BI akan menggelar rapat bulanannya selama dua hari mulai besok (18/1), dengan pengumuman hasil keputusan dibacakan pada Kamis (19/1). Investor akan mencermati pernyataan BI mengenai asesmen terhadap risiko perlambatan ekonomi.
Pasar juga menantikan pernyataan BI soal cadangan devisa dalam konteks revisi PP soal DHE, serta surplus dan kenaikan bunga yang diperkirakan 25 bps.
Adapun rencana pemerintah merevisi PP 1 2019 soal DHE dinilai masih akan mendukung rupiah untuk jangka panjang. Dalam keterangan pemerintah belum lama ini, revisi tersebut akan memuat perluasan basis sektor usaha yang wajib parkir DHE di dalam negeri hingga ketentuan waktu repatriasi.
"Untuk saat ini, rupiah mendekati level psikologis Rp 15.000, saya melihat penguatan akan tertahan untuk sementara," kata Lukman.