Gubernur Bank Sentral AS dan Cina Bertemu di Tengah Hubungan Memburuk
Gubernur bank sentral dua ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat dan Cina, dikabarkan bertemu di Washington DC, AS baru-baru ini. Pertemuan itu berlangsung saat hubungan kedua negara sedang memburuk.
Mengutip CNBC Internasional, pertemuan kedua gubernur bank sentral itu di tengah agenda pertemuan musim semi IMF-Bank Dunia sekaligus pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 di bawah presidensi India.
Belum banyak detail informasi terkait topik yang diperbincangkan dalam pertemuan tersebut. Namun dari keterangan resmi bank sentral Cina alias PBoC, Gubernur PBoC Yi Gang dan Gubernur The Fed Jerome Powell "bertukar pandangan" tentang tren ekonomi dan keuangan Cina-AS.
Pertemuan itu berlangsung di tengah hubungan politik kedua negara yang tengah memburuk, terutama setelah ketegangan meningkat di Taiwan. Pertemuan level pejabat tinggi kedua negara juga masih terbatas sampai saat ini. Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam pernyataannya belum lama ini menegaskan dirinya berharap segera bisa mengunjungi Beijing.
Selain karena bertemu di tengah ketegangan hubungan kedua negara, pertemuan PBoC dan The Fed unik karena kedua bank sentral besar dunia itu terkenal memiliki dua haluan berbeda soal kebijakan moneternya. PBoC terkenal dengan kebijakan moneter longgar. Terbaru bank sentral Cina memangkas rasio GWM perbankan sebesar 25 bps pada bulan lalu agar likuiditas perbankan terjaga di tengah pembukaan kembali ekonominya.
Sebaliknya, The Fed telah memulai langkah agresif sejak akhir 2021 melalui tapering off yang dilanjutkan kenaikan bunga agresif mulai akhir kuartal pertama tahun lalu. Suku bunga bank sentral AS kini antara 475%-5% , dari awal tahun lalu masih mendekati 0%.
Pasang surut hubungan AS dan Cina tak lepas dari masalah di Taiwan. Hubungan kembali memanas setelah Presiden Taiwan mengunjungi AS beberapa pekan lalu, menyusul kabar bahwa salah satu agendanya bertemu Ketua DPR AS Kevin McCarthy.
Hubungan kedua negara sebelumnya sempat memanas pada Agustus tahun lalu ketika Ketua DPR AS saat itu Nancy Pelosi mengunjungi ibu kota Taiwan, Taipei. Kunjungan saat itu dalam rangka dukungan DPR AS ke Taiwan yang kemudian memicu konfrontasi dari Cina.