Surplus Neraca Dagang Maret Turun Jadi US$ 2,9 M karena Impor Melesat

Abdul Azis Said
17 April 2023, 12:36
neraca perdagangan, neraca dagang, eskpor, impor
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.
Neraca perdagangan komoditas mencatatkan surplus mencapai US$ 4,58 miliar seiring meningkatnya ekspor bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja.

Badan Pusat Statistik mencatat, surplus neraca perdagangan pada Maret 2023 mencapai US$ 2,91 miliar, turun dibandingkan bulan sebelumnya US$ 5,48 miliar maupun Maret 2022 sebesar US$ 4,53 miliar. Surplus neraca perdagangan yang menyusut seiring kinerja impor yang melonjak lebih tinggi dibandingkan ekspor. 

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi menjelaskan, kinerja ekspor pada bulan lalu meningkat secara bulanan mencapai 9,89%, tetapi menurun 11,3% dibandingkan Maret 2022. menjadi US$ 23,5 miliar. Sementara itu, impor naik 29,33% secara bulanan, tetapi turun 6,26% secara tahunan menjadi US$ 20,59 miliar. 

"Neraca perdagangan Indonesia hingga Maret 2023 telah surplus selama 35 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Namun, kami lihat surplus pada Maret 2023 cukup.melemah dibandingkan bulan sebelumnya," ujar Imam dalam konferensi pers, Senin (17/4). 

Ia menjelaskan, neraca perdagangan komoditas mencatatkan surplus mencapai US$ 4,58 miliar seiring meningkatnya ekspor bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja. Sementara neraca perdagangan migas defisit mencapai US$ 1,68 miliar seiring impor minyak mentah dan hasil minyak yang melonjak. 

Menurut Imam, Indonesia masih mencatatkan surplus neraca perdagangan paling besar dengan Amerika Serikat mencapai US$ 1,09 miliar. Ini terutama karena ekspor Indonesia ke negara tersebut terkait komoditas mesin, perlengkapan elektronik, dan sebagainya, pakaian dan aksesoris rajutan, serta pakaian dan aksesoris bukan rajutan. 

Indonesia juga mencatatkan surplus perdagangan jumbo dengan India mencapai US$ 1,08 miliar seiring meningkatnya ekspor bahan bakar mineral, minyak hewan nabati, dan bijih logam terak dan abu. Perdagangan dengan Filipina juga mencetak surplus mencapai US$ 806 juga ditopang komoditas. bahan bakar mineral, kendaraan dan bagiannya, serta bijih logam, terak, dan abu. 

Di sisi lain, Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan Thailand mencapai US$ 609,4 juta, Australia US$ 485 juta, dan Korea Selatan US$ 266 juta. 

Adapun neraca perdagangan secara keseluruhan pada Januari-Maret 2023 mencapai US$ 16,57 miliar, naik 13,04% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Surplus perdagangan tersebut terutama didorong surplusnya kinerja perdagangan dengan AS mencapai US$ 3,59 miliar dan India US$ 2,97 miliar.

Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...