Rupiah Melemah Pagi Ini Tertekan Sinyal Kenaikan Suku Bunga The Fed

Abdul Azis Said
6 Juli 2023, 09:46
Petugas menghitung uang dolar AS dan uang Rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, KCU Melawai, Jakarta, Selasa (16/8/2022). Nilai tukar rupiah ditutup melemah 26,5 poin atau 0,18 persen ke Rp14.768 per dolar AS pada perd
ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Petugas menghitung uang dolar AS dan uang Rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, KCU Melawai, Jakarta, Selasa (16/8/2022). Nilai tukar rupiah ditutup melemah 26,5 poin atau 0,18 persen ke Rp14.768 per dolar AS pada perdagangan Selasa (16/8), pasca pembacaan nota keuangan oleh Presiden Joko Widodo.

Rupiah dibuka melemah 46 poin ke level 15.064 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Kurs garuda dan mayoritas mata uang regional dalam tekanan setelah rilis notulen rapat bank sentral AS, The Fed, semalam menunjukkan sinyal hawkish.

Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik menguat dari posisi pembukaan ke arah 15.056 pada pukul 09.25 WIB, tetapi masih melemah 0,25% dari posisi penutupan kemarin sore.

Rupiah tidak jatuh sendirian karena mayoritas kurs regional melemah. Peso Filipina terkoreksi 0,3% disusul rupee India 0,25%, dolar Taiwan dan ringgit Malaysia 0,23%, won Korsel 0,18% dan ringgit Malaysia 0,13%. Sebaliknya, dolar Hong Kong, Singapura, yen Jepang dan Yuan Cina masih mampu menguat. 

Rupiah diramal melemah hari ini setelah rilis notulen rapat The Fed semalam mempertegas kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini. Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah melemah ke 15.050 dengan potensi support di kisaran 15.000 per dolar AS.

 Notulen rapat The Fed yang rilis semalam menunjukkan mayoritas anggota komite pembuat kebijakan pada rapat bulan lalu menginginkan kenaikan suku bunga dua kali lagi tahun ini. Namun kemungkinan dalam laju yang tidak seagresif kenaikan sebelumnya yang beberapa kali mengerek bunga 50-75 bps dalam sekali pertemuan.

 "Sentimen pasar terhadap aset berisiko juga terlihat negatif pagi ini menanggapi rilis notulen rapat The Fed tersebut, dimana indeks saham Asia bergerak turun di pembukaan pasar," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Kamis (6/7).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...