Inggris Kucurkan Pinjaman Hampir Rp 500 M bantu Atasi Kemiskinan ASEAN
Pemerintah Inggris akan mengucurkan pendanaan baru untuk ASEAN mencapai 25 juta pound sterling atau sekitar Rp 487 miliar berdasarkan kurs Rp 19.500 per pound sterling. Dana itu akan dipakai untuk membantu pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan di kawasan.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly memulai kunjungannya ke Jakarta pada hari ini hingga besok dalam rangka pertemuan menlu ASEAN atau AMM ke-56. Cleverly dijadwalkan bertemu dengan menlu ASEAN dalam agenda ASEAN Post Ministerial Conference (PMC) sore ini.
"Keamanan dan ekonomi Inggris dan Asia Tenggara terhubung lebih erat daripada sebelumnya. Itulah sebabnya kami meningkatkan hubungan jangka panjang dengan pasar yang dinamis dan berkembang pesat di seluruh kawasan ini," kata Cleverly dalam keterangannya, Kamis (13/7).
Ia menyebut, bantuan itu diberikan dengan melibatkam keahlian Inggris di sektor perdagangan, regulasi, dan layanan keuangan. Asistensi akan diberikan untuk lima tahun kedepan.
Selain mengumumkan pendanaan baru, pertemuan tersebut juga menjelaskan bagaimana Inggris akan membantu ASEAN di bidang pendidikan, kesehatan, dan iklim. Bantuan untuk keamanam kawasan akan dilakukan melalui memimpin respon Dewan Keamanan PBB terkait krisis di Myanmar.
Selain program ekonomi yang diumumkan hari ini, Inggris tengah menyiapkan tawaran kerja sama dengan ASEAN di bidang iklim hingga kesehatan, keamanan siber, serta kerja sama maritim. Hal itu sebagai bagian dari rencana aksi lima tahunan 2022-2026 yang akan disusun.
Inggris menjadi salah satu negara mitra dialog ASEAN yang turut diundang dan hadir ke Jakarta pada pertemuan menlu ASEAN atau AMM ke-56 di Jakarta. Inggris resmi bergabung sebagai mitra dialog ASEAN pada Agustus 2021.
Selain Inggris, beberapa mitra dialog lainnya yang juga turut hadir diantaranya India, Selandia Baru, Rusia, Australia, Cina, Jepang, Korea, Uni Eropa, Inggris, Kanada, hingga Amerika Serikat. Pertemuan antara menlu ASEAN dengan mitra dialog tersebut akan dilakukan selama dua hari ke depan dalam agenda ASEAN Post Ministerial Conference atau PMC.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData