Harga Cabai dan Telur Melambung, Rawit Merah Naik hingga Rp 10.000/kg
Harga Telur Naik
Rata-rata harga telur ayam ras segar secara nasional juga naik dibandingkan pekan lalu dari Rp 29.800 menjadi mencapai Rp 32.050 per kg pada Senin (31/7).
Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Insan Perunggasan Rakyat Samhadi, memprediksi kenaikan ini akan berlangsung hingga September 2023. Dia mengatakan, harga telur yang meroket dipengaruhi dua faktor, yaitu kenaikan harga pakan dan program bantuan sosial atau bansos.
Samhadi menuturkan, harga pakan ternak jagung naik 20% dari Rp 6.000 per kg menjadi Rp 7.200 per kg, “Jadi harga pakan terutama jagung yang mahal itu, membentuk biaya produksi yang lebih tinggi dari biasanya, jadi harga telur mahal karena pakan ternaknya juga mahal,” ujar Samhadi saat dihubungi Katadata.co.id, Kamis (25/6).
Dia memproyeksikan harga pakan ternak jagung bisa lebih tinggi lagi karena akan terjadi kemarau atau musim paceklik pada Juli, Agustus, hingga Oktober. Musim kemarau akan memengaruhi produksi jagung yang menjadi bahan utama pakan ternak
Faktor kedua yang menyebabkan harga telur melambung adalah adanya program bantuan sosial atau bansos berupa ayam dan telur kepada sekitar 1,4 juta keluarga penerima manfaat atau KPM. Bansos yang diberikan pada KPM yang memiliki bayi berpotensi stunting tersebut sudah disalurkan sejak April 2023.
Samhadi mengatakan, program bansos tersebut membuat permintaan menjadi naik signifikan. Di sisi lain, produksi ternak sulit dilakukan imbas harga pakan ternak jagung yang mahal.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2022 produksi telur ayam ras petelur di Indonesia mencapai 5,57 juta ton. Volume produksi tersebut meningkat 7,9% dibanding 2021 (year-on-year/yoy).