Solidnya Data Ekonomi AS Topang Dolar, Rupiah Melemah ke 15.242
Mengawali pekan, nilai tukar rupiah melemah 0,08% ke level 15,242 per dolar AS. Rupiah melemah setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang dirilis di akhir pekan kemarin menunjukan bahwa kondisi ketenagakerjaan AS masih terlihat solid.
Analis pasar uang Ariston Chendra mengatakan, data perubahan jumlah orang yang dipekerjakan di luar industri pertanian atau data Non-Farm Payrolls bulan Agustus menunjukkan angka yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar yaitu 187 ribu vs 169 ribu.
Data tenaga kerja yang masih solid bisa menaikan lagi angka inflasi karena bisa meningkatkan belanja/permintaan sehingga membuka peluang suku bunga acuan AS ditahan di level tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
“Di sisi lain, sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat positif. Indeks saham Asia bergerak menguat di pagi ini. Ini mungkin bisa menjaga rupiah tidak melemah jauh hari ini,” dalam risetnya hari ini, Senin (4/9).
Ariston memperkirakan potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah 15.280-15.300 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar 15.220-15.200 per dolar AS.
Senada, analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah melemah terhadap dolar AS setelah laporan PMI dan ISM manufaktur AS yang lebih kuat. Dolar juga didukung oleh pernyataan hawkish pejabat the Fed Cleveland Mester akan data tenaga kerja AS. “Rupiah akan bergerak dalam rentang 15,200-15,300 per dolar AS,” dalam risetnya.
Melansir Bloomberg, mayoritas uang Asia lainnya mengalami pelemahan. Seperti yen Jepang melemah 0,01% terhadap dolar AS, Hong Kong dolar turun 0,02%, dolar Singapura turun 0,09%, peso Filipina turun 0,02%, yuan Cina turun 0,10%, baht Thailand turun 0,13%.