Industri Pengolahan Tumbuh 5,2%, Topang Ekonomi RI
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% pada kuartal ketiga tahun ini. Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi, yakni 1,06%.
Pertumbuhan ekonomi dari sisi lapangan usaha didorong oleh peningkatan aktivitas produksi, mobilitas masyarakat, dan kunjungan wisatawan yang meningkat. Selain itu, terselenggaranya acara nasional dan internasional, juga kegiatan politik menjelang pemilihan umum.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan, kontribusi industri pengolahan kuartal ketiga tahun ini lebih besar dari kuartal kedua tahun ini yang sebesar 0,98%, dan lebih besar dari kuartal ketiga tahun lalu, yakni 0,99%.
"Industri pengolahan tumbuh 5,2%, di atas pertumbuhan ekonomi. Ini ditopang oleh masih kuatnya permintaan domestik," ujar Amalia dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III 2023, Senin (6/11).
Rincian pertumbuhan industri pengolahan antara lain, industri barang logam, komputer barang elektronik, dan optik peralatan listrik tumbuh 13,68%, terutama disebabkan peningkatan barang logam. Kemudian, industri logam dasar tumbuh 10,86%, didorong permintaan luar negeri, terutama produk feronikel dan nickel matte.
Selanjutnya, industri alat angkut tumbuh 7,31%, terutama didorong produksi sepeda motor. Industri barang galian bukan logam tumbuh 7,2%, didorong permintaan domestik terutama semen.
"Kontribusi besar terhadap produk domestik bruto menurut lapangan usaha utama yakni, industri pengolahan, pertanian, konstruksi, perdagangan, dan pertambangan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif. Ini memberi kontribusi 65,32% terhadap PDB," kata Amalia.
Dia menyebutkan industri perdagangan berkontribusi 0,66% terhadap PDB, sedangkan industri transportasi dan pergudangan menyumbang 0,61% terhadap PDB, dan sektor konstruksi berkontribusi 0,6% terhadap PDB.
Berdasarkan kinerjanya, industri perdagangan tumbuh 5,08%, didorong oleh peningkatan aktivitas produksi barang domestik. Rinciannya, perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya tumbuh 5,3%, didorong peningkatan sepeda motor dan suku cadang. Perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor tumbuh 5,03%, didorong oleh peningkatan aktivitas produksi, konsumsi dan mobilitas masyarakat.
Selanjutnya, industri transportasi dan pergudangan tumbuh 14,74%, ditopang oleh peningkatan mobilitas masyarakat seiring jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara. Angkutan udara tumbuh 32,73%, didorong oleh peningkatan jumlah penumpang angkutan udara. Angkutan laut tumbuh 17,65%, didorong oleh peningkatan jumlah penumpang dan barang yang diangkut.
Kemudian, industri konstruksi tumbuh 6,39%, didorong peningkatan realisasi belanja modal pemerintah dan aktivitas pembangunan yang dilakukan pihak swasta dan rumah tangga.
Tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi secara tahunan adalah industri transportasi dan pergudangan yang tumbuh 14,74%, jasa lainnya 11,14%, dan akomodasi makanan minuman 10,9%.
"Dari sisi lapangan usaha. seluruh lapangan usaha tumbuh positif, kecuali jasa pendidikan dan administrasi pemerintahan," kata Amalia.