Ada Aksi Ambil Untung, Rupiah Dibuka Melemah Rp 15.445 per Dolar AS

 Zahwa Madjid
Oleh Zahwa Madjid - Antara
29 Desember 2023, 11:28
Rupiah
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Petugas menyusun uang pecahan rupiah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.418 per dolar AS pada Kamis (28/12), dimana mata uang Garuda menguat 12 poin atau naik 0,08 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Mengakhiri tahun 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 0,18% ke level 15.445 pada awal perdagangan Jumat (29/12).

Analis pasar uang, Lukman Leong memperkirakan, rupiah akan kembali melemah terhadap dolar AS.

“Pelemahan terjadi akibat dolar yang rebound setelah aksi profit taking dalam sesi perdagangan yang tipis di tengah suasana liburan akhir tahun,” ujar Lukman pada Jumat (29/12).

Ia menuturkan aksi profit taking (ambil untung) disebabkan oleh pelemahan yang besar pada dolar AS. Selain itu, investor juga cenderung menutup posisi di tengah liburan akhir tahun.

Pelemahan indeks dolar AS sebelumnya didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan secara agresif oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada 2024. Indeks dolar AS juga sempat turun ke level 100,95.

Lukman memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan bergerak di kisaran Rp 15.400 per dolar AS hingga Rp 15.500 per dolar AS pada perdagangan Jumat ini.

Investor Beralih ke Obligasi AS

Kepala Ekonom Bank Permata, Joshua Pardede menilai dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang G10, kecuali yen Jepang. Hal ini disebabkan oleh investor cenderung beralih ke aset US Treasury (UST) atau obligasi pemerintah AS.

“Yield UST cenderung naik untuk semua tenor setelah lelang UST 7 tahun yang lebih lemah dari ekspektasi. Yield UST 10 tahun naik 5 bps ke level 3,84%,” ujar Joshua.

Bagi Josua, apresiasi dolar AS menunjukkan bahwa pelaku pasar tidak terlalu memperhatikan indikator ekonomi AS yang lebih rendah dari ekspektasi.

“Dolar AS diperdagangkan menguat meskipun indikator ekonomi AS melemah,”ujar Joshua.

Rupiah dibuka menguat hingga mencapai level 15,385 per dolar AS setelah sentimen risk on membaik di pasar Asia. Josua menyebut, membaiknya sentimen ini disebabkan oleh ekspektasi kebijakan ekonomi akomodatif di Tiongkok.

Namun, apresiasi rupiah terpangkas hingga penutupan pasar, dan berakhir menguat tipis 0,06% ke level 15,420. Ia memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran 15,350-15,475 per dolar AS.

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...