Klarifikasi Prabowo Soal Makan Siang Gratis: Tidak Pangkas Subsidi BBM

Ferrika Lukmana Sari
16 Februari 2024, 22:34
Prabowo
ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/rwa.
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyapa warga usai berziarah ke makam ayahnya Soemitro Djojohadikusumo di TPU Karet Bivak, Jakarta, Kamis (15/2/2024). Prabowo juga berziarah ke makam ibunya Dora Marie Sigar di TPU Tanah Kusir.
Button AI Summarize

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo - Gibran, Eddy Soeparno meminta, pernyataannya dalam wawancara dengan Bloomberg TV terkait pemangkasan subsidi BBM untuk mendanai program makan siang gratis, diterjemahkan secara utuh agar tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat.

Eddy menegaskan, bahwa pernyataan utuh dalam wawancara tersebut adalah Prabowo - Gibran akan mengevaluasi pemberian subsidi energi yang saat ini justru dinikmati kalangan mampu, agar lebih tepat sasaran kepada orang yang berhak menerimanya seperti masyarakat miskin dan UMKM.

"Yang saya katakan secara keseluruhan adalah subsidi yang tidak tepat sasaran akan dievaluasi dan penghematannya dapat dialokasikan untuk pembiayaan program APBN lainnya. Saya tidak pernah mengatakan bahwa subsidi BBM bakal dipangkas, tapi penyaluran subsidi energi perlu dievaluasi agar lebih tepat sasaran," kata Eddy, dalam keterangan resmi, Jumat (16/2).

Pimpinan Komisi VII DPR RI ini juga menjelaskan, bahwa alokasi subsidi subsidi energi sebesar Rp 500 triliun pada 2023 dan 350 triliun pada 2024 adalah untuk Pertalite dan LPG, di mana 80% justru dinikmati oleh mereka yang tidak berhak menerimanya seperti masyarakat mampu dan juga industri.

"Dalam wawancara itu, saya jelaskan bahwa 80% subsidi energi yang salah sasaran dan dinikmati mereka yang tidak berhak, ini akan diatur kembali agar lebih tepat sasaran, kepada mereka yang tidak mampu dan membutuhkan seperti UMKM," ujarnya.

Mengatasi masalah tersebut, pihaknya akan mendorong penyempurnaan data penerima dan memperkuat payung hukum terkait kriteria masyarakat penerima subsidi dan sanksi bagi yang melanggar.

"Dengan subsidi yang lebih tepat sasaran, maka bisa menghemat APBN dan selanjutnya digunakan untuk pembiayaan-pembiayaan program lain, yang langsung berkaitan dengan kebutuhan rakyat," kata Eddy.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...