Masuk Panen Raya, Tekanan Inflasi Beras Turun Pada Maret 2024

 Zahwa Madjid
1 April 2024, 14:41
beras
ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/foc.
Sejumlah pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang Bulog Pulo Brayan, Medan, Sumatera Utara, Rabu (28/2/2024). Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menyatakan memiliki stok beras sebanyak 19.390,69 ton sehingga mencukupi untuk kebutuhan bulan puasa hingga lebaran.
Button AI Summarize

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi beras mencapai 2,06% secara bulanan (mtm) pada Maret 2024. Hal ini disebabkan oleh mundurnya masa tanam. Namun, harga beras masih menjadi sorotan.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, bahwa komoditas beras memberi andil inflasi sebesar 0,09% pada Maret 2024.

“Mundurnya masa tanam yang diikuti masa panen berdampak pada pola pembentukan harga beras pada periode awal tahun lalu,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/4).

Jika dibandingkan pada awal tahun 2023, harga beras sempat tiga kali mencatatkan inflasi tinggi secara bulanan yakni pada bulan Januari, Februari dan Maret.

Selama periode april 2023 hingga Maret 2024, inflasi beras sempat naik tinggi pada September 2023 akibat fenomena cuaca el nino dan pembatasan ekspor beras di pasar global oleh sejumlah negara.

“Ini juga menyebabkan tekanan harga di tingkat global namun secara bertahap mulai mereda dan mulai naik pada februari 2024 sebelum panen raya,” ujarnya.

Masuk Panen Raya, Inflasi Beras Mulai Mereda

Sementara pada Maret 2024, inflasi beras sudah mulai mereda. Karena, sudah masuk panen raya dan adanya peningkatan produksi beras secara domestik.

Kendari demikian, dalam catatan BPS, harga beras pada tingkat eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06% secara bulanan dan 20,07% secara tahunan.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...