Wamenkeu Sebut Pilkada akan Genjot Ekonomi RI, Susul Dampak Pemilu

Muhamad Fajar Riyandanu
21 Mei 2024, 16:21
pilkada, pemilu, pertumbuhan ekonomi
Kemenko Perekonomian
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara
Button AI Summarize

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bergerak ke arah positif hingga akhir tahun. Ini karena pengaruh pemilihan kepala daerah yang masih akan berlangsung dalam waktu dekat.

Menurut Suahasil, efek pemilu terhadap pertumbuhan ekonomi negara masih akan terasa hingga akhir tahun. Menurutnya, efek adanya pemilihan kepada daerah atau Pilkada dapat mengulangi kondisi positif saat pemilihan presiden pada awal tahun ini.

Suahasil juga menyebut pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5% hingga 5,2%.

“Dalam beberapa bulan lagi kita akan segera mengadakan Pilkada untuk memilih bupati, walikota dan juga gubernur di seluruh Indonesia,” ujarnya saat menjadi pembicara di DBS Asian Insights Conference 2024 di Hotel Mulia Jakarta pada Selasa (21/5).

Kemenkeu sebelumnya memaparkan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11% secara tahunan pada kuartal pertama 2024. Torehan tersebut merupakan efek kenaikan konsumsi rumah tangga imbas pemilihan presiden. Sektor konsumsi rumah tangga dianggap dapat menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

Pada kesempatan tersebut, dia turut menguraikan sejumlah kerangka asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang akan dijalankan oleh Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nantinya.

Kerangka asumsi makro APBN itu terdiri dari indikator pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, tingkat suku bunga, harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP), serta target capaian minyak terangkut dan salur gas (lifting).

Suahasil mengatakan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada rentang 51%-5,5% pada tahun depan. “Untuk tahun depan kami berharap ekonomi Indonesia akan mencapai 5,5%,” kata Suahasil. 

Berikutnya, laju inflasi diproyeksikan berada di kisaran 1,5% hingga 3,5%. Adapun pemerintah mematok nilai tukar rupiah di level Rp 15.300 hingga Rp 16.000 per dolar AS. Suahasil melanjutkan, tingkat suku bunga acuan alias interest rate tahun depan diproyeksikan berada di rentang 6,9% sampaidengan 7,3%.

Lebih lanjut, Kemenkeu juga memperkirakan ICP senilai US$ 75-US$ 85 per barel. Sementara lifting minyak minyak mentah diperkirakan mencapai 580.000-601.000 barel per hari, dan lifting gas bumi berkisar antara 1 juta sampai 1,04 juta barel per hari. 

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...