Rupiah Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Bisa Sentuh Rp 15.800 per Dolar AS

Rahayu Subekti
9 Agustus 2024, 09:36
rupiah, dolar, nilai tukar
Fauza Syahputra|Katadata
Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahan pada posisi Rp.16.450 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu pagi (26/6/2024).
Button AI Summarize

Sejumlah ekonom memproyeksikan pergerakan nilai tukar rupiah pada akhir pekan ini masih akan melanjutkan penguatannya. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (8/8) ditutup menguat tajam pada level Rp 15.893 per dolar AS

“Kemungkinan rupiah masih akan melanjutkan apresiasi ke level Rp 15.808 hingga Rp 15.928 per dolar AS,” kata Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana kepada Katadata.co.id, Jumat (9/8).

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.00 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level Rp 15.939. Level tersebut menguat 45.50 poin atau sebesar 0,29%.

Fikri menjelaskan, penguatan nilai tukar rupiah hari ini akan dipengaruhi sejumlah sentimen. Beberapa di antaranya yaitu yield spread SUN10Y-UST10Y yang masih cukup lebar, perkembangan politik Indonesia yang masih cukup terjaga, dan sentimen geopolitik yang masih volatile.

Senada dengan Fikri, pengamat pasar uang Ariston Tjendra juga memproyeksikan rupiah masih bisa menguat kembali hari ini terhadap dolar AS. “Ini karena ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan AS masih bertahan,” ujar Ariston.

Menurut survei CME Fed Watch Tool pagi ini, Ariston mengatakan pasar sudah 100% berekspektasi The Fed akan memangkas suku bunganya di rapat September 2024.

Hanya saja pada pembukaan pagi ini, rupiah terlihat bergerak melemah. Ariston menyebut hal itu disebabkan karena pergerakan penguatan rupiah yang cukup tajam dan menyentuh area support penting di kisaran Rp 15.900-an.

“Hari ini peluang penguatan rupiah ke arah Rp 15.830, potensi resisten di kisaran Rp 16.000,” kata Ariston.

Di sisi lain, pengamat komoditas dan pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah bisa berpotensi melemah hari ini. Hal itu dikarenakan imbal hasil obligasi AS yang naik setelah data klaim pengangguran AS yang lebih kuat dari perkiraan.

“Investor menantikan data penjualan ritel Indonesia siang ini. Rupiah berkisar Rp 15.850 hingga Rp 16.000 per dolar AS,” ujar Lukman. 

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...