BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun 2 Kali di 2024 dan 3 Kali di 2025

Rahayu Subekti
21 Agustus 2024, 16:57
suku bunga
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III Tahun 2024 di Kantor LPS, Jakarta, Jumat (2/8/2024). KSSK melaporkan stabilitas sistem keuangan pada triwulan II 2024 masih terjaga di tengah peningkatan tekanan pasar global dan risiko geopolitik dunia yang masih tinggi.
Button AI Summarize

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memproyeksikan penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed akan terjadi dua kali pada sisa tahun ini. Selain itu, bank sentral juga memproyeksikan The Fed akan menurunkan suku bunga tiga kali pada 2025.

“Dengan probabilitas 75% ke atas, Fed Funds Rate (FFR) akan turun dua kali pada tahun ini yaitu mulai September dan kalau tidak, turun pada November atau Desember . Masing-masing 25 basis point (bps), “ kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI Agustus 2024, Rabu (21/8).

Sementara tahun depan, Perry memperkirakan The Fed berpeluang menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali. Sebagian akan dilakukan pada kuartal I dan sebagian lagi akan dilakukan pada triwulan II 2025.

“Untuk tahun depan, dalam baseline kami penurunannya masing-masing 25 bps,” ujar Perry.

Peluang Penurunan Suku Bunga The Fed

Meskipun begitu, BI juga melihat potensi risiko yang ada dengan probabilitas 50% sampai 75%. Dalam proyeksi potensial risko, BI melihat peluang The Fed turunkan suku bunga tahun ini masih sama seperti baseline yaitu dua kali masing-masing 25 bps.

Perry juga mengantisipasi proyeksinya jika meleset. “Tahun depan, kemungkinan hanya dua kali turunnya. Kami takar-takar seperti itu,” kata Perry.

Dalam sebulan ini, menurut Perry, ekonomi AS memang mengalami titik balik. Sehingga pertumbuhan ekonomi AS pada akan melambat dan inflasi juga sudah mulai lebih mengarah ke inflasi jangka panjang sebesar 2% pada semester II 2024. 

“Sehingga bacaan-bacaan kami, BI selalu melihat perkembangan angka-angka ekonomi AS,” ujar Perry.

Perkembangan tersebut mendorong kuatnya ekspektasi penurunan FFR yang lebih cepat dan lebih besar dari perkiraan. Hal ini menyebabkan penurunan yield US Treasury tenor dua tahun, yang diikuti dengan penurunan yield US Treasury tenor 10 tahun, dan pelemahan dolar AS terhadap berbagai mata uang dunia.

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...