Ini Langkah BI Untuk Capai Target Investasi Rp 2.000 Triliun di Era Prabowo

Ferrika Lukmana Sari
29 Agustus 2024, 07:20
investasi
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Gedung Bank Indonesia (BI), Jalan M. H Thamrin, Jakarta Pusat.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Indonesia (BI) melakukan pendalaman pasar dan kelancaran sistem pembayaran untuk mendukung pencapaian realisasi investasi pada tahun pertama pemerintah Prabowo Subianto.

Pada tahun 2025, pemerintah menargetkan investasi mencapai Rp 1.900 sampai dengan Rp 2.000 triliun. Upaya pencapaian target itu bakal melibatkan BI dan pelaku usaha di jasa keuangan. 

"Di Bank Indonesia kami juga melakukan pendalaman pasar keuangan. Kami bersama-sama dengan industri di sini kita ada Asosiasi Pasar Uang dan Valuta Asing Indonesia (Apuvindo) karena kalau kita bicara investasi sebesar itu, pastinya banyak sumber dari luar,” kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti di Jakarta, Rabu (28/8).

Dalam acara Central Banking Services Festival 2024, Destry menilai pasar keuangan domestik masih dangkal dan dapat menimbulkan gejolak. Jika kualitas setelmen tidak terus ditingkatkan, maka akan menjadi penghambat.

Oleh karena itu, Bank Indonesia yang bergerak di sektor keuangan terus meningkatkan kualitas, pelayanan termasuk juga inovasi dalam rangka mendukung kelancaran sistem pembayaran, arus keuangan dan setelmen.

“Itu akan sangat dibutuhkan karena sektor riil berkembang dengan cepat tentunya kita harus juga mempunyai sektor keuangan yang bisa juga berkembang dengan cepat,” ujarnya.

Instrumen Moneter untuk Pendalaman Pasar

Adapun instrumen moneter pro-market untuk pendalaman pasar tersebut berupa Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI), yang terus dioptimalkan ke depan.

Bank Indonesia juga menjaga struktur suku bunga di pasar uang rupiah untuk daya tarik imbal hasil bagi aliran masuk portofolio asing ke aset keuangan domestik.

Selain itu, BI juga akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah masih tingginya risiko ketidakpastian pasar keuangan global.

Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan nilai investasi pada 2025 bisa mencapai Rp 1.900 sampai Rp2.000 triliun atau naik sekitar 16% dari target 2024.

Wakil Menteri Investasi Yuliot Tanjung mengatakan, pemerintah akan melakukan konsolidasi terhadap berbagai kebijakan yang selama ini berjalan terpisah-pisah demi mencapai target investasi tersebut.

Terdapat empat pilar utama yang akan menjadi fokus pemerintah untuk dikonsolidasikan, yaitu kebijakan investasi, kebijakan industri, kebijakan keuangan, dan kebijakan perdagangan. "Integrasi keempat pilar itu diharapkan dapat meningkatkan daya saing investasi di Indonesia," ujar Yuliot.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...