Rupiah Berpotensi Menguat Didorong Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed
Sejumlah analis memperkirakan nilai tukar rupiah pada hari bisa melanjutkan penguatan terhadap dolar AS. Pada penutupan kemarin, rupiah berhasil menguat kembali pada dilevel Rp 15.479 per dolar AS.
Penguatan rupiah kali ini akan didorong oleh pelemahan data tenaga kerja AS dan peluang pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS atau The Fed yang makin besar.
“Rupiah bisa lanjut menguat hari karena data lowongan pekerjaan AS pada Juli 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. 7,6 juta berbanding 7,9 juta,” kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Kamis (5/9).
Ariston menilai, dengan data tenaga kerja yang lebih rendah, maka memperbesar peluang pemangkasan suku bunga The Fed. Pelaku pasar juga masih menantikan data tenaga kerja AS lain yang akan dirilis malam ini dan besok malam.
Hingga akhir pekan ini, arah nilai tukar rupiah masih bisa berubah mengikuti hasil data tersebut. “Peluang penguatan rupiah hari ini bisa ke arah Rp 15.400 per dolar AS dengan potensi resisten Rp 15.500 per dolar AS,” ujar Ariston.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.10 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.479 per dolar AS. Level tersebut menunjukkan penurunan hingga 46,50 poin atau 0,30% dari penutupan kemarin.
Pelemahan Data Tenaga Kerja AS
Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana juga memproyeksikan rupiah akan menguat pada hari ini. “Kemungkinan rupiah melanjutkan apresiasi pada level Rp 15.348 hingga Rp 15.548 per dolar AS,” kata Fikri.
Sejumlah faktor akan memengaruhi penguatan rupiah, seperti harga energi global yang kembali turun signifikan dan lelang surat berharga dalam valuta asing yang diterbitkan Bank Indonesia (SVBI) yang menunjukkan penurunan imbal hasil.
Begitu pula dengan Analis Komoditas dan Pasar Uang Lukman Leong yang memperkirakan rupiah akan melanjutkan penguatan hari ini. Saat ini dolar AS melemah karena didorong pelemahan data tenaga kerja AS.
“Pergerakan rupiah hari ini akan berada pada kisaran Rp 15.400 per dolar AS hingga Rp 15.550 per dolar AS,” ujar Lukman.