Gubernur BI: Peringkat Kredit BBB+ Cerminkan Stabilitas Ekonomi dan Keuangan RI

Ferrika Lukmana Sari
30 September 2024, 18:24
kredit
ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/aww.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan pemaparan kepada media terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Selasa (21/8/2024). BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap di level 6,25 persen, suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,5 persen, dan suku bunga lending facility tetap 7 persen.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) memberikan peringkat kredit BBB+ terhadap Indonesia pada 30 September 2024. Peringkat ini, dua tingkat di atas investment grade, dengan outlook positif

R&I meyakini bahwa kondisi ekonomi Indonesia yang solid akan berlanjut, didukung fundamental ekonomi yang semakin kuat, ketahanan eksternal yang terjaga, serta defisit fiskal dan rasio utang pemerintah yang rendah.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut penegasan R&I atas peringkat Indonesia mencerminkan kepercayaan internasional yang kuat terhadap kondisi makroekonomi yang stabil dan stabilitas sistem keuangan yang terjaga, serta prospek ekonomi jangka menengah yang meningkat.

"Kepercayaan ini ditopang oleh sinergi yang erat antara Bank Indonesia, pemerintah, dan Otoritas Jasa Keuangan, serta didukung oleh kredibilitas otoritas yang terjaga baik," kata Perry dalam keterangan resmi, Senin (30/9).

BI Pantau Ekonomi dan Keuangan Global

Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati dan memantau perkembangan ekonomi dan keuangan global serta domestik, mengambil langkah kebijakan yang diperlukan, serta terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

R&I memperkirakan ekonomi Indonesia akan tetap solid pada paruh kedua tahun 2024, dengan pertumbuhan keseluruhan tahun sekitar 5%, sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia di angka 4,7%-5,5%.

R&I juga meyakini bahwa stabilitas harga akan terjaga, didukung oleh kebijakan moneter Bank Indonesia yang disiplin dan kerja sama yang semakin erat dengan Pemerintah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).

Pada aspek ketahanan eksternal, R&I memperkirakan defisit transaksi berjalan tetap rendah pada kisaran 1% dari PDB. Dari perspektif fiskal, pemerintah berkomitmen kuat untuk menjaga disiplin fiskal di awal pemerintahan baru, dengan menjaga defisit fiskal di bawah 3% dari PDB.

Pada 25 Juli 2023, R&I meningkatkan prospek Indonesia menjadi positif dari stabil dan menegaskan peringkat SCR Indonesia pada BBB+ atau dua tingkat di atas investment grade.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...