Menteri Prabowo Bakal Dilantik 21 Oktober 2024, Ini Bocoran Susunannya
Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana akan melantik jajaran menteri dalam kabinetnya pada 21 Oktober 2024. Daftar menteri tersebut akan diumumkan setelah sehari Prabowo dilantik sebagai presiden.
Berkaitan dengan bocoran susunan menteri di kabinet baru, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta bersabar dan menunggu hingga waktu pengumuman pekan depan. Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat atau mengintervensi proses pemilihan menteri untuk kabinet baru.
"Jangan tanya ke saya yang berkaitan dengan itu, karena orang akan langsung negatif tadi. Saya ikut-ikut, intervensi," kata Jokowi, Jumat (11/10).
Jokowi menekankan bahwa perkara pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden yang tidak boleh diintervensi oleh pihak manapun, termasuk oleh dirinya. "Saya pun juga tidak mau diintervensi untuk urusan hak prerogatif. Jadi sama," ujarnya.
Saat pertemuan makan malam selama 2,5 jam dengan Prabowo di Hutan Kota Plataran Jakarta pada 8 Oktober 2024, Jokowi mengakui dirinya membicarakan banyak hal yang menyangkut soal politik dan ekonomi. Namun pertemuan tersebut tidak memberikan masukan soal kabinet.
"Karena saya juga sama, saya juga tidak mau hak prerogatif saya diintervensi siapapun. Itu hak yang diberikan oleh rakyat, kemudian di dalam Pemilu ditransfer ke saya," ujar Jokowi.
Prabowo akan Tambah Jumlah Menteri
Belakangan ini kerap dikabarkan kabinet pemerintahan Prabowo akan sangat gemuk. Mengingat, Prabowo akan membentuk kementerian dan lembaga baru yang akan menambah jumlah kabinet pemerintahannya.
Prabowo membeberkan alasan kenapa kabinetnya akan lebih gemuk. “Saya ingin bentuk pemerintahan persatuan yang kuat dan terpaksa koalisinya juga besar,” kata Prabowo di BNI Investor Summit 2024 di Jakarta, Rabu (9/10).
Prabowo menegaskan bahwa dalam mengurus Indonesia dengan cakupannya besar membutuhkan jumlah menteri yang banyak. Belum lagi dengan sejumlah permasalahan yang akan dihadapi.
“Nanti dibilang kabinet Prabowo, kabinet gemuk. Negara kita besar bung! Negara kita luas sama dengan benua Eropa,” ujar Prabowo.
Peluang Menteri Jokowi di Kabinet Prabowo
Prabowo juga secara gamblang sudah mengungkapkan peluang menteri di era pemerintahan Jokowi yang akan kembali mengisi posisi menteri pada pemerintahannya nanti. Hal itu berdasarkan pertimbangan kinerja selama masa pemerintahan Jokowi.
“Dalam menyusun kabinet, kok saya melihat banyak juga menteri yang akan datang dari kabinet sekarang,” kata Prabowo.
Prabowo juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan memimpin Indonesia secara otoriter. Dia berdalih, negara otoriter pada umumnya hanya memiliki satu partai namun berbeda dengan Indonesia.
Prabowo mengakui dalam menerima mandat dari rakyat untuk menjadi presiden, harus memikul tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan. Untuk itu, dia akan mencari kandidat menteri terbaik sejalan dengan apa yang dilakukan Jokowi.
Tambah Kementerian Jadi 46
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Kementerian yang akan dipimpin Prabowo bisa saja bertambah. Namun jumlah kepastian terkait kementerian dan lembaga masih dalam pembahasan.
“Masih mau hitung finalisasinya, jumlahnya berapa. Tetapi saya waktu kemudian jumlahnya ada sekitar-sekitar itu (46)," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/10).
Kabar itu muncul dari pembahasan mitra kerja alat kelengkapan dewan (AKD) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam pembahasan penyusunan AKD, DPR membuat simulasi penambahan jumlah komisi dari sebelumnya 11 menjadi 13 dengan simulasi 46 kementerian dan lembaga yang ada pada pemerintahan Prabowo.
Nantinya, penambahan kementerian berkaitan dengan realisasi program Prabowo yang dijanjikan pada saat kampanye. "Sebanyak 17 program aksi yang kemudian akan diimplementasikan kepada kementerian-kementerian, baik yang existing maupun kementerian yang dipecah menjadi kementerian baru," kata Dasco.