Trump Unggul Sementara Ketimbang Harris di Pemilu AS, Berikut Dampak ke Rupiah
Analis mengungkapkan potensi dampak ke rupiah di saat Donald Trump unggul sementara ketimbang Kamala Harris di Pemilu Amerika berdasarkan hitung cepat atau quick count.
Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong memperkirakan rupiah melemah terhadap dolar AS. Alasannya, karena dolar AS yang menguat tajam terhadap banyak mata uang.
"Penguatan dolar AS ini merespons hasil exit poll yang menunjukkan keunggulan Donald Trump dalam Pilpres Amerika," kata Lukman kepada Katadata.co.id Rabu (6/11).
Ia mengatakan, Pemilu Amerika pada umumnya memang berpotensi membuat dolar AS menguat dan mata uang lainnya bergejolak. Hal ini karena investor merespons hasil hitung cepat Pilpres AS.
"Rupiah diproyeksikan melemah ke level Rp 15.700 hingga Rp 15.900 per dolar AS," ujar Lukman.
Meski begitu, data Bloomberg per pukul 09.10 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.825 per dolar AS atau naik 0,49% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana pun menilai rupiah berpeluang menguat hari ini maka sedikit. "Ada kemungkinan terapresiasi tipis ke level Rp 15.620 hingga Rp 15.820 per dolar AS," kata Fikri.
Fikri menyatakan ada banyak sentimen yang akan memengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Beberapa di antaranya, investor masih akan terus melihat dan menunggu alias wait and see selama menunggu hasil resmi Pemilu AS.
Selain itu, ada ekspektasi penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika, The Fed. Perkembangan indeks dolar juga terpantau turun selama empat hari terakhir.