Gubernur BI Beri Sinyal Penurunan Suku Bunga Acuan pada 2025
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan sejumlah arah kebijakan moneter pada era pemerintahan Prabowo Subianto. Salah satunya terkait peluang penurunan suku bunga acuan atau BI-Rate yang masih terbuka lebar pada 2025.
“Dari perkiraan kami, masih terbuka ruang untuk penurunan suku bunga,” kata Perry dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Rabu (6/11).
Perry menyampaikan, bahwa kebijakan suku bunga diarahkan untuk memastikan inflasi sesuai sasaran, menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Pada 2025, kebijakan moneter kami masih tetap akan balance untuk mendukung stabilitas, pro-stability, dan pro-growth,” ujar Perry.
Pengendalian inflasi juga dilakukan bersamaan dengan strategi operasi moneter yang pro-market dan untuk pendalaman pasar uang valas. Hal itu sesuai dengan Blueprint Pengembangan Pasar Uang 2025 yang akan diperbarui hingga 2030.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah baik fiskal dan moneter, tim pengendalian inflasi, dan juga mendorong sektor riil,” kata Perry.
Selain itu, kebijakan insentif likuiditas juga dilakukan untuk mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan ke sektor-sektor prioritas. Khususnya untuk sektor-sektor yang lebih menyerap lapangan kerja yang tinggi.
Bank sentral juga akan mengimplementasikan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2020-2030 baik dari sisi infrastruktur, industri, inovasi, dan pengembangan rupiah digital dan perluasan sistem pembayaran.