Usai Libur Natal, Rupiah Diprediksi Melemah Hari Ini
Sejumlah analis memproyeksikan pergerakan rupiah akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat usai libur Natal. Meski begitu, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah akan terbatas pada momen libur akhir tahun ini.
Dia menjelaskan, pelemahan rupiah terhadap dolar kemungkinan terjadi setelah data pekerjaan AS telah keluar. Ia mengatakan klaim pengangguran di AS sedikit lebih kuat dari perkiraan.
“Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi di tengah mood liburan dengan potensi melemah terbatas terhadap dolar AS pada kisaran Rp 16.150 per dolar AS hingga Rp 16.250 per dolar AS,” kata Lukman kepada Katadata.co.id, Jumat (27/12).
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.20 WIB, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.234 per dolar AS. Level ini meningkat 44,50 poin atau 0,27% dibandingkan penutupan pada Selasa (24/12).
Sementara itu, pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra juga mengatakan indeks dolar AS pada pagi ini berada pada kisaran 108.12. Ariston menilai, indeks dolar AS masih di level tinggi sepanjang tahun ini.
“Pasar mempertimbangkan potensi market mover tahun depan yang bisa mendorong penguatan dolar AS seperti kebijakan Trump, potensi The Fed tidak agresif memangkas suku bunga acuannya, konflik geopolitik, dan perang dagang,” kata Ariston.
Ariston mengatakan pasar mungkin masih pesimis dengan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Belum lagi dengan kebijakan internal lainnya seperti kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12% pada 1 Januari 2025 dan penurunan daya beli kelas menengah.
“Potensi pergerakan rupiah hari ini di level Rp 16.150 per dolar AS hingga Rp 16.200 per dolar AS,” ujar Ariston.