Inflasi Desember 2024 Naik Jadi 0,44%, Dipicu Kenaikan Harga Telur dan Cabai

Rahayu Subekti
2 Januari 2025, 12:01
Inflasi
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/Spt.
Pedagang melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/12/2024). Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025, sejumlah komoditas bahan pokok di pasar tradisional mengalami kenaikan harga di antaranya telur ayam dari harga Rp27 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram, cabai rawit dari Rp25 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram, cabai keriting dari Rp30 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram, bawang merah dari Rp25 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram dan daging ayam dari Rp33 ribu menjadi R
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Desember mencapai 0,44% secara bulanan. Realisasi itu lebih tinggi dari inflasi November 2024 sebesar 0,30% dan inflasi Desember 2023 mencapai 0,41%. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan terjadi kenaikan indeks harga konsumen atau IHK dari 106,33 pada November menjadi 106,80 pada Desember 2024. 

"Inflasi bulanan pada Desember 2024 lebih tinggi dibandingkan inflasi November 2024 dan juga inflasi Desember 2023," kata Pudji dalam konferensi pers, Kamis (2/1). 

Dia menjelaskan, kenaikan inflasi Desember 2024 disebabkan kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,33%. Kelompok komoditas ini memberikan andil inflasi sebesar 0,38%. 

"Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah telur ayam ras dan cabai merah yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,06%," ujar Puji. 

Sementara itu, terdapat juga komoditas lain yang memberikan andil inflasi, seperti ikan segar, cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng yang memberikan andil inflasi 0,03%. Selanjutnya ada bawang putih, sawi hijau, daging ayam ras, dan beras yang memberikan andil inflasi masing-masing 0,01%. 

Berdasarkan wilayah, BPS mencatat 35 provinsi mengalami inflasi dan tiga provinsi mengalami deflasi pada Desember 2024. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan mencapai 2,39% dan deflasi terdalam terjadi di Maluku 0,41%. 

Prediksi Inflasi dari Ekonom

Kenaikan inflasi Desember 2024 sebelumnya sudah diproyeksikan sejumlah ekonom. Dua ekonom memproyeksikan inflasi pada Desember 2024 akan mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, dan Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual, sepakat bahwa tren musiman pada akhir tahun menjadi pendorong utama kenaikan inflasi. Faktor permintaan tinggi selama libur natal dan tahun baru 2025, serta kenaikan harga komoditas pangan, menjadi kontributor signifikan terhadap inflasi pada Dsember 2024. 

Josua memprediksi Indeks Harga Konsumen (IHK) umum untuk Desember 2024 meningkat dari 0,30% pada November 2024 menjadi 0,54%. "Permintaan yang melonjak selama musim liburan menjadi pendorong utama," kata Josua kepada Katadata.co.id, Kamis (2/1).

Inflasi kelompok harga bergejolak diperkirakan naik menjadi 2,54% secara bulanan, terutama akibat kenaikan harga cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam.

Sementara David memproyeksikan inflasi tahunan pada Desember 2024 berada di level 1,60%, dengan inflasi bulanan naik menjadi 0,47%. "Efek basis rendah dari harga pangan bergejolak sebelumnya telah mereda, sehingga inflasi menunjukkan akselerasi moderat," kata David.

Selain itu, kenaikan harga beras, daging ayam, dan telur ayam turut menyumbang inflasi bulanan. Inflasi inti tahunan diperkirakan mencapai 2,33%, didorong oleh kenaikan harga pada jasa restoran, perawatan pribadi, dan minyak goreng, sementara sektor transportasi diprediksi tetap stagnan.

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...