Rupiah Berpotensi Melemah Terimbas Sentimen Rencana Kebijakan Ekonomi Trump

Rahayu Subekti
3 Januari 2025, 09:42
rupiah, dolar, trump
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sejumlah ekonom memprediksi pergerakan rupiah hari ini masih akan melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS. Terdapat sejumlah faktor yang membuat pelemahan rupiah, terutama kewaspadaan terhadap kebijakan ekonomi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan pelemahan rupiah sejak kemarin hingga proyeksi hari ini masih didominasi karena pengaruh ekonomi global.

“Pasar masih mengantisipasi beberapa sentimen penguat dolar yang masih bertahan seperti kebijakan ekonomi Trump, konflik geopolitik, dan kebijakan suku bunga AS,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, Jumat (3/1).

Dia menjelaskan semua kondisi tersebut pada akhirnya akan mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Selain itu ada potensi perlambatan ekonomi Cina.

Ariston menjelaskan, data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang dirilis semalam menunjukkan jumlah klaim di bawah ekspektasi pasar yakni 211 ribu versus 222 ribu.

“Jumlah klaim yang lebih sedikit menunjukkan ekonomi AS baik-baik saja dan bisa memicu Bank Sentral AS tidak mengubah suku bunga acuannya,” ujar Ariston.

Pagi ini, indeks dolar AS kembali menguat di kisaran 109,20 dari pagi sebelumnya di level 108,55. Ariston menilai, hal ini menunjukan posisi dolar AS bertambah kuat dan akan berdampak kepada pelemahan rupiah.

“Peluang pelemahan rupiah pagi ini kembali ke resisten Rp 16.250 per dolar AS dengan potensi support di level Rp 16.150 per dolar AS,” kata Ariston.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.20 WIB, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.211 per dolar AS. Level ini meningkat 13 poin atau 0,08% dari penutupan sebelumnya.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong juga memproyeksikan pelemahan rupiah hari ini. “Rupiah diperkirakan akan kembali melemah terhadap dolar AS yang menguat ke level tertinggi lebih dari dua tahun oleh antisipasi investor akan pemerintahan Trump dan kebijakan tarifnya,” kata Lukman.

Lukman menambahkan, data pekerjaan AS juga menunjukan klaim pengangguran lebih kuat dari perkiraan dan akan mendukung penguatan dolar AS. Lukman memperkirakan, rupiah akan berada pada level Rp 16.150 per dolar AS hingga Rp 16.300 per dolar AS.

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...