Pemerintah Siapkan Bantuan untuk 3,1 Juta Penduduk Miskin Ekstrem

Ringkasan
- Pemerintah fokus mengatasi kemiskinan ekstrem yang dialami sekitar 3,1 juta penduduk Indonesia.
- Bantuan akan diberikan dalam tiga tahap, meliputi peningkatan bantuan, pengembangan keahlian, dan pemberdayaan bagi masyarakat miskin ekstrem.
- Kemensos melakukan pendataan untuk memastikan akurasi data kemiskinan ekstrem guna menyesuaikan jenis bantuan yang akan diberikan, dengan fokus pada perlindungan dan pemberdayaan.

Pemerintah tengah fokus untuk mengatasi kemiskinan ekstrem yang masih melanda sekitar 3,1 juta penduduk, atau sekitar 790 ribu Kepala Keluarga (KK) di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, menjelaskan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan dalam tiga tahap untuk membantu masyarakat miskin ekstrem.
"Fokus kami adalah mengatasi seluruh problematika yang dihadapi saudara-saudara kita yang ada di wilayah miskin ekstrem," kata Muhaimin setelah rapat tingkat menteri di Jakarta, Kamis (29/1).
Tahap pertama bantuan akan fokus pada peningkatan bantuan khusus untuk masyarakat miskin ekstrem. Tahap kedua adalah memberikan akses untuk mengembangkan keahlian bagi masyarakat miskin ekstrem yang masih dalam usia produktif.
"Yang ketiga, kita akan dorong mereka yang pada posisi miskin ekstrem untuk mandiri," ujar Muhaimin.
Memastikan Data Kemiskinan Akurat
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, menambahkan bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) bersama kementerian dan lembaga terkait sedang melakukan pendataan untuk memastikan data kemiskinan ekstrem yang akurat.
"Saat ini sedang dalam proses profiling. Ada yang usia lanjut, penyandang disabilitas, dan yang masih usia produktif. Tentu setiap kategori akan mendapatkan program yang berbeda," kata Saifullah.
Setelah pendataan final, Kemensos akan memastikan jenis bantuan yang akan diberikan, dengan fokus pertama pada perlindungan dan jaminan sosial, baru diikuti oleh pemberdayaan.
"Kita matangkan itu, nanti datanya kita lihat lagi setelah datanya final, baru kita akan intervensi," ujar Saifullah.
Rapat tingkat menteri ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) Christina Aryani, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjamiko, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti.