Rupiah Menguat di Tengah Pidato Gubernur The Fed dan Ancaman Tarif Trump

Agustiyanti
12 Februari 2025, 10:34
rupiah, rupiah melemah, trump
Katadata/Fauza Syahputra
Ilustrasi. Rupiah hari ini diperkirakan bergerak di antara 16.300-16.400 per dolar AS
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Nilai tukar rupiah menguat 0,15% ke level 16.358 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Rabu (12/2). Rupiah menguat usai dolar AS melemah imbas pidato Gubernur Bank Sentral AS The Fed Jerome Powell yang cenderung hawkish, tetapi tak memberikan banyak kejutan. 

Mengutip data Bloomberg hingga pukul 10.15 WIB, sejumlah mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia menguat 0,21%, rupee India 0,74%, won Korea Selatan 0,11%, peso Filipina 0,02%, dan dolar Hong Kong 0,02%. Sedangkan yen Jepang melemah 0,74%, yuan Cina melemah 0,02%, baht Thailand 0,08%, dan dolar Singapura 0,03%.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menjelaskan, tidak ada kejutan dalam pidato Gubernur The Fed Jerome Powell tadi malam. Pidato Powell, menurut dia, tidak megubah prospek penurunan suku bunga The Fed yang diperkirakan sebesar 25 bps hingga akhir tahun ini.

"Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang terkoreksi setelah dalam pidato Powell semalam," ujar Lukman kepada Katadata.co.id.

Namun, ia memperkirakan, pernguatan rupiah akan terbatas, mengingat kekuatiran kebijakan tarif yang akan dirilis Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Para investor, terutama khwatir dengan kebijakan tarif 25% pada baja dan alumunium yang berlaku umum.

"Rupiah diperkirakan bergerak di antara 16.300-16.400 per dolar AS,'" kata dia. 

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra juga melihat,  pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell tadi malam akan berdampak pada pergerakan rupiah. Namun, ia memperkirakan  rupiah bergerak melemah terhadap dolar AS hari ini seiring juga dampak ancaman tarif Trump

"Potensi pelemahan rupiah ke arah 16.400 per dolar AS dan support di sekitar 16.330 per dolar AS," kata dia. 

Gubernur Bank Sentral AS, The Federal Reserve Jerome Powell menegaskan, komitmen bank sentral untuk menurunkan inflasi dan mengisyaratkan para pembuat kebijakan tidak terburu-buru menurunkan suku bunga. Powell menyebut, ekonomi Amerika secara keseluruhan kuat dengan pasar tenaga kerja yang solid dan inflasi yang mereda meski masih di atas target Fed sebesar 2%. "Kita berada dalam posisi yang cukup baik dengan kondisi ekonomi saat ini," ujar Powell saat berbicara di hadapan Komite Perbankan Senat pada Selasa (11/2), seperti dikutip dari Reuters

Ia menekankan, The Fed tidak terburu-buru untuk melakukan pemangkasan suku bunga lebih lanjut, tetapi siap melakukannya jika inflasi terus menurun atau pasar kerja melemah. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...