Pelemahan Rupiah Berpotensi Berlanjut Dibayangi Kekhawatiran Ekonomi AS

Rahayu Subekti
7 Maret 2025, 10:18
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (2/1/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat ditutup menguat 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.197 per dolar AS didorong
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (2/1/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat ditutup menguat 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.197 per dolar AS didorong oleh intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar valuta asing (valas).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pelemahan rupiah terhadap dolar AS diperkirakan masih akan berlanjut hari ini. Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan hal ini dikarenakan kekhawatiran terhadap ekonomi AS masih berlanjut.

“Sikap Presiden AS, Donald Trump yang menunda sebagian kenaikan tarif untuk produk dari Meksiko dan Kanada hingga 2 April ikut mendorong pelemahan dolar AS disamping kekhawatiran perlambatan ekonomi AS,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, Jumat (7/3).

Dia menjelaskan, indeks dolar AS masih masih berada di level 104. Bahkan, dolar AS juga sempat ke kisaran 103.7 pada perdagangan kemarin.

Di sisi lain, Ariston mengatakan saat ini muncul isu kenaikan tarif yang bakal melambatkan pertumbuhan ekonomi global. Hal ini masih menjadi isu negatif untuk pergerakan harga aset berisiko.

“Oleh karena itu, setelah konsolidasi di area support kemarin di sekitar Rp 16.260 per dolar AS hingga Rp 16.280 per dolar AS, ada peluang rupiah melemah ke arah Rp 16.360 per dolar AS hingga Rp 16.380 per dolar AS hari ini,” ujar Ariston.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.353 per dolar AS. Level ini melemah 13,50 poin atau 0,08% dari penutupan sebelumnya.

Di sisi lain, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong memperkirakan rupiah memiliki peluang untuk menguat terhadap dolar AS. Hal ini dikarenakan dolar AS masih melanjutkan pelemahan karena kekhawatiran balasan tarif perdagangan negara-negara lain terhadap AS akan membawa ke resesi.

“Namun penguatan akan terbatas hari ini di level Rp 16.250 per dolar AS hingga Rp 16.375 per dolar AS,” kata Lukman.

Lukman mengatakan, investor juga masih wait and see menantikan data penting tenaga kerja Non-Farm Payroll AS malam ini. Selain itu juga data cadangan devisa Indonesia pada siang ini.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan