BPS: Program MBG Dorong Lonjakan Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras

Rahayu Subekti
3 November 2025, 14:43
Makan Bergizi Gratis (MBG), inflasi, bps
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/bar
Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji (kanan) memantau proses pengujian sampel Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelum didistribusikan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Kediri, Kabupaten Kediri Jawa Timur,
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada Oktober 2025 mencapai 2,86% secara tahunan. Beberapa komoditas memberikan andil terbesar, seperti harga beras, cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan lainnya.

“Pelaksanaan program MBG (makan bergizi gratis) yang telah berlangsung selama beberapa bulan turut mendorong lonjakan permintaan terhadap telur ayam ras dan daging ayam ras,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/11).

Ia mengatakan inflasi komoditas telur ayam ras pada periode tersebut tercatat sebesar 4,43%. Untuk daging ayam ras inflasinya mencapai 1,13%. “Keduanya merupakan komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi pada Oktober 2025,” ujarnya.

BPS juga melihat adanya kenaikan permintaan telur ayam dan daging ayam dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program MBG, yang berasal dari pasar, pengecer, dan pedagang besar. "Jadi diduga ini menjadi salah satu indikasi naiknya permintaan telur dan daging ayam ras,” katanya.

Tak hanya itu, Pudji mengatakan inflasi telur ayam ras dan daging ayam ras ini didorong oleh adanya peningkatan komponen biaya produksi daging ayam ras. Selain itu, kenaikan harga ayam hidup dan jagung pakan di beberapa wilayah juga turut berkontribusi.

BPS tidak menghitung besaran inflasi spesifik untuk program MBG. “Sehingga wilayah yang mengalami inflasi karena program MBG ini juga tidak bisa secara spesifik terlihat,” ujar Pudji.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...