Pasar Kerja AS Melemah, Rupiah Berpeluang Menguat ke Rp 16.680 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, seiring melemahnya data pasar tenaga kerja AS.
“Harapannya rupiah bisa terapresiasi ke level Rp 16.680 per dolar AS setelah data challenger job cut di AS meningkat ke level tertinggi dalam 20 tahun terakhir,” kata Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana kepada Katadata.co.id, Jumat (7/11).
Ia menambahkan, pergerakan rupiah hari ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) sebesar 25 basis poin (bps) pada Desember 2025.
Meski diproyeksikan menguat, berdasarkan data Bloomberg pagi ini rupiah dibuka pada level Rp 16.705 per dolar AS, melemah 4 poin atau 0,02% dari penutupan sebelumnya.
Senada, Analis Doo Financial Futures Lukman Leong juga memperkirakan potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS dan hari ini bergerak di kisaran Rp 16.650 hingga Rp 16.750 per dolar AS,” ujar Lukman.
Menurut dia, dolar AS mulai terkoreksi setelah laporan challenger job cut menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja di AS. “Data pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan menekan dolar AS,” kata Lukman.
Namun, ia menilai ruang penguatan rupiah masih terbatas karena pelaku pasar menantikan rilis data cadangan devisa Indonesia yang akan diumumkan siang ini.
