Upaya Bersama Capai Target Iklim
Aksi kolektif yang mengkombinasikan inovasi dan kolaborasi merupakan kunci utama dalam mencapai target iklim. Termasuk di sektor industri yang menyumbang 8-20 persen dari total emisi nasional pada periode 2015-2022.
Berbagai upaya bisa dilakukan seperti memunculkan inovasi dan kolaborasi sektor industri, mengembangkan tenaga kerja dan komunitas lokal, dan mencapai target dekarbonisasi industri. Selain itu juga melakukan efisiensi energi, material, dan ekonomi sirkular, hingga elektrifikasi dan beralih ke bahan bakar berbasis energi baru terbarukan (EBT).
PT Pertamina (Persero) menjadi salah satu perusahaan yang berkomitmen untuk mencapai target iklim. Melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE), Pertamina memanfaatkan panas bumi dalam dekarbonisasi industri minyak dan gas (migas).
Berdasarkan data PLN, potensi panas bumi Indonesia pada 2021 mencapai 23 Gigawatt (GW). Sedangkan, kapasitas terpasang panas bumi Indonesia pada 2023 menurut Think Geo Energy mencapai 2.356 Megawatt (MW) dan menjadikannya yang terbedar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Saat ini PGE sendiri mengelola 13 wilayah kerja panas bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang 672 MW yang diopoerasikan sendiri.
Selain PGE, Kilang Pertamina Internasional (KPI) juga mendorong dekarbonisasi di industri pemurnian. Upaya ini mencakup pengurangan emisi sebesar 3,3 juta ton CO2eq di Pertamina, yang merupakan pengurangan terbesar kedua di perusahaan ini.
Khusus KPI, target pengurangan emisi sebesar 32,4% hingga tahun 2030 dengan Kilang Cilacap sebagai kilang terintegrasi untuk transisi energi. Langkah-langkah seperti peningkatan efisiensi energi, pengembangan nature-based solution (NBS), dan perdagangan karbon juga menjadi bagian dari strategi KPI dalam mendukung dekarbonisasi industri pemurnian.